Jumat, 31 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 13

Title: MyBeloved Designer
Author:@hervialilly
Cast:    Kim Sunggyu               KimJaejong
            Nam Woohyun                        Jung Yunho
            Kim Myungsoo            MissA’s Fei
            Lee Sungyeol               Lee Sungjong
            Tasty’s Jung Soryong
Part: 13
Rated: Aman.
Buatreader yang suka konflik tingkat tinggi (?) dengan berat hati author ga bisabikin macam gitu, author specialist ff manis ala-ala gitu.. Akakkaka..Konfliknya main cantik aja biar ga bikin puyeng./ Ah mbuh thor thor/ Ahahhaah.. 
Enjoyyour reading, better leave comment after this.



Setelah berhari-hari mencurahkansegala tenaga dan pikiran untuk pembukaan butik, kini Sunggyu dapat sedikitbernafas lega.  Seperti yang terlihat,kini semua orang sedang sibuk berlalu lalang menyiapakan fashion show yang akanberlangsung kurang lebih tujuh jam lagi. Para model sedang berlenggak-lenggokdi atas catwalk marmer berwana kecoklatan dengan pakaian seadanya namun tetapmenggunakan sepatu mewah yang akan mereka kenakan nanti. Tak terkecuali denganWoohyun dan Sungjong sama-sama kosentrasi berjalan tegap dan menawan, malamnanti keduanya akan dipasangkan sebagai pengantin. Crew juga masih terlihatmondar-mandir memastikan sound system, lighting, tata letak kursi penonton dansebagainya.

Di balik catwalk nampak Sungyeolsedang serius berdiskusi dengan tim makeup dan tim fotografi. Ia tahu betulyang diinginkan Sunggyu, partnernya itu begitu memuja kesempurnaan dalam setiapkaryanya. Fashion adalah setengah nyawa Sunggyu, berlebihan? Tentu tidak.Sunggyu hanya ingin namanya sebagai designer semakin berkibar seperti Marlene Dietrich di tahun 60an denganbaju androginy-nya. Dunia fashion yang semakin berkembang menuntut Sunggyubanyak melakukan inovasi, begitu pula degan designer dunia. Mulai dari London, Mary Quant dengan rok mininya dan BarbaraHulanickidengan gaya streetwearnya ala remaja London. Dari Amerika ada JamesGalanos dengan baju fitted dan RudiGernreich dengan baju-baju unisex. di Paris dikenal Yves Saint Laurentdengan gaya tailoring buat perempuan, Pierre Cardin dengan baju space-nya danEmmanuel Ungaro dengan fashioncouture-nya.  Sunggyu selalu mengikutisemua perkembangan mode designer-sesigner ternamaan tersebut, walaupunberaliran jauh dari tema andalannya yang mengusung jas dan gaun ala Cinderellatetap saja mereka inspirasi Sunggyu.

Sunggyu sendiri kini sedang dudukdi pojokan kursi penonton yang agak gelap karena lampu sengaja dimatikan. Iamemperhatikan setiap modelnya yang sedang berbaris rapi. Ia tersenyum tipismelihat modelnya yang telihat serasi satu sama lain, tidak bisa dibayangkanbagaimana mereka nanti saat sudah berubah menjadi ‘pengantin’, pasti terlihatmanis. Senyumnya semakin terlihat saat Woohyun dan Sungjong berjalan beriringandengan hati-hati seolah mereka sudah menggunakan wedding dress sungguhan.Sunggyu menyipitkan matanya melihat kedua modelnya nampak tertawa-tawa ditengahlatihan mereka.

“Ini pertama kalinya kaumengenakan baju pengantin chagi, aku tidak mau kau terjatuh nanti.” KataWoohyun meledek Sungjong.

“Kau meremehkanku? Memang akumodel kemarin sore?”

“Ahahah.. Aku hanya khawatirsepatu tinggimu itu justru akan membuat gaunmu terinjak dan bug! Kau jatuhahahhaha..” Sungjong yang sebenarnya kesal hanya bisa melotokan mata besarnya.

“Wah kau pasti sangat cantik sekalinanti, jika saja kau belum memiliki kekasih aku pasti langsung menikahimuselesai kita fashion show..”Sambung Woohyun.

“Hyung kau brisik sekali..Seriuslah, kita sedang diperhatikan Sunggyu hyung. Kau bisa dicoret jika terusbercanda.” Sungjong menyikut perut Woohyun.

“Akh jinja? Biarkan saja, tohmasih banyak waktu latihan. Kenapa kau seserius ini chagi heum?” Woohyun mencolekdagu Sungjong, namja berambut pink itu langsung memukul kecil bahu Woohyun.

Dimanapun, kapanpun, dengansiapapun begitulah Woohyun. Rayuan dan tingkahnya tidak bisa dirubah.

“Ck! Apa yang mereka lakukan?”Sunggyu mendengus kesal melihat pemandangan di hadapannya.

“Nugu?” Kata Myungsoo yangtiba-tiba datang dari belakang dan berhasil mengagetkan Sunggyu.

“Ah! Kau membuatku jantungan,hitam-hitam tak terlihat seperti itu.” Sunggyu mengomentari busana yangdikenakan sepupunya itu dengan warna andalan, serba hitam. Myungsoo memangtidak telibat dalam fashion show  kaliini, seperti yang sudah diketahui ia memiliki kontrak dengan rumah mode lain.

“Kenapa sudah datang?” Tanya  Sunggyu, pandangannya tetap tertuju padacatwalk dihadapannya.

“Heuuumm.. Hanya bosan sendiri dirumah, jadi kuputuskan datang melihat persiapan acaramu hyung. Oh! Dia..”  Myungsoo terkejut melihat sosok yang berjalandi samping Woohyun. Jari telunjuknya reflek mengarah kepada namja cantik itu.

“Kau kenal Sungjong?” Sunggyu menyadari keterkejutan Myungsoo.

“...” Myungsoo hanya diam sedetikkemudian ia membalikan badannya menjauh dari Sunggyu.

“Yah, mau kemana?” Sunggyusetengah berteriak pada sosok hitam-hitam yang berlahan menjauh ke arah balikcatwalk.


Myungsoo berjalan pelan di tengahlorong gelap yang menghubungkan antara catwalk dengan ruang-ruang yangberfungsi sebagai ruang ganti, ruang tunggu, dan ruang rias yang penuh denganlampu neon menyilaukan. Ia menghembuskan nafas ke udara diikuti uap putih yangtelihat jelas keluar dari bibir tipisnya, nampak dengan sabar ia mencariseseorang yang sangat ingin ia temui. Senyumnya mengembang sempurna setelahbayangan yang ia cari memantul terkena cahaya. Bayangan itu makin mendekatkearah Myungsoo berdiri sekarang ini.

Tap!

Myungsoo memegang lengan itu danberhasil menghentikan langkah pemilik tangan kurus tersebut.

“Omo!” Keadaan yang minim cahayatentu saja akan membuat siapapun terkejut dengan sentuhan yang sangat tiba-tibaitu.

“Hyung? L hyung?”

“Tidak asik, cepat sekali kaumengenaliku Sungjongie. Sudah lama sekali sejak saat itu..” Myungsoo melepaskantangannya dari bahu Sungjong. Sungjong menundukan wajah ayunya, matanyaterpejam sejenak. Sungjongie? Terang saja panggilan itu terdengar tidak asing,bukankah Sunggyu juga memanngil Sungjong dengan nama tersebut? Dan Sungjongjuga sempat berkata bahwa ia merindukan seseorang memanggilnya dengan nama yangterkesan manis dan manja itu. Jadi yang diaksud ‘seseorang’ itu adalah..?Entahlah.

“Nde, sudah lama sekali. Duniamodeling begitu sempit, tapi kita malah baru bertemu sekarang.” Sungjongkembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, diikuti Myungsoo yangmasih tetap tersenyum manis. Matanya seolah berkilat-kilat dalam remang.

“Kau sehat hyung?” Sungjongmenyentuh lengan Myungsoo, Myungsoo hanya mengangguk cepat.

“Maaf tak pernah menghubungimuSungjongie..”

“Aniyo hyung, kita di dunia yangsama. Aku tahu kau sibuk. Ah ini ruang gantiku.” Sungjong dan Myungsoo masuk kedalam salah satu ruangan terang lengkap dengan beauty case berisikan ribuanmake up, kursi-kusi nyaman berwarna hitam terletak tepat di depan cermin bersaryang tiap sisinya terdapat lampu terang, baju yang digantung dengan nuansaputih salju ikut menghiasi ruangan tersebut layaknya ruang ganti pada umumnya.

Sungjong duduk di salah satukursi dan tepat dihadapannya terpantul wajah manisnya lewat cermin itu.Myungsoo melakukan hal yang sama, ia menarik kursi dan duduk di samping Sungjong.Mereka sama-sama melihat cermin yang memperlihatkan air muka masing-masing,walaupun tidak bertatapan secara langsung namun pantulan itu sudah sangat cukupmewakili mereka berdua.

“Maaf karena dulu..”

“Hyung.. Jangan terus memintamaaf. Aku bahkan sudah lupa..” Sungjong segera mengentikan kata-kata Myungsoo.

“Sungjongie, kau tidakmerindukanku?” Myungsoo melirik bayangan Sungjong. Sungjong tersenyum manisseperti biasanya.

“Euummm..” Sungjong pura-puraberpikir keras, Myungsoo yang tampak gemas kembali menggerser kursinya ke arahSungjong. Ditatapnya wajah Sungjong dengan tatapan memabukannya, siapapun pastisalah tingkah atau mati mendadak jika diperlakukan seperti itu.

“Ya! Apa yang kalian lakukaneoh?” Suara Sunggyu berhasil membuat moment-moment ala drama tu buyar.

“Hyung.. Ah, Fei noonaanyeeooong!”  Myungsoo berdiri dariduduknya dan membungkukan badannya setelah menyadari gadis yang berada dibelakang Sunggyu, Sungjongpun kompak melakukan hal yang sama.

“Uwah.. Aku tidak tahu kisah kalianakan berlanjut sampai sekarang..” Celetuk Fei sambil duduk di atas meja riasdengan menanggalkan jaket bulu-bulnya.

“Mwo? Kisah apa?”Sunggyu yangbingung hanya bisa melihat bodoh ke arah Fei, Myungsoo dan Sungjong secarabergantian.

“Dua tahun yang lalu mereekkk...Akkk..”

“Omo! Ssssstttt.. Noona aku sudahmembawakan pesananmu, ku taruh di ruang sebelah. Ayo ikut aku! Jja! Jangancerewet disni..” Sungjong berhasil menutup mulut Fei dengan tangannya, kemudiania menyeret wanita cantik itu keluar dari ruang gantinya menuju ruang sebelah.

“Kau! Ada apa dengan Sungjong?”tanya Sunggyu penuh kecurigaan.

“Molla..” Myungsoo mengangkatkedua bahunya dan berlalu meninggalkan Sunggyu seorang diri.

“Sshhh.. jinja, anak-anak itu.”Sunggyu duduk di kursi yang sudah ditinggalkan oleh Sungjong, dua detikkemudian ia bediri dan berjalan menuju manekin di depan gantungan pakaian yangtebuat dari besi. Sunggyu menyentuh wedding dress yang terpasang pada manekintersebut.

“Benar kata Sungjongie, kaucantik sekali. Aku baru menyadarinya.” Sunggyu berbicara dengan gaun tersebutseolah gaun itu dapat mendengar apa yang ia ungkapkan.

“Kau seperti susu..” LanjutSunggyu.

“Aku akan meyihirmu agar siapapunyang mengenakanmu berubah menjadi cantik dan bersinar, lalu semua mata akantertuju padamu. Kau diam yah, ini tidak akan lama.” Sunggyu memutar-mutar jaritelunjuknya di depan gaun putih itu.

“Cling cling cling.. Ahahha..Sudah beres! Sihir ini berlaku seumur hidup, bukan sampai jam 12 malam. Kaupercaya saja padaku, karena aku membuatmu dengan seluruuuuuuuuuh cintaku.Ihihihi..” Sunggyu terkikik geli dengan tingkahnya sendiri, ia kembalimengusap-usap gaun itu seperti anak kecil yang sedang memainkan bonekaBerbienya. Seolah ilmu sihirnya akan meresap sempurna pada karyanya itu.

“Oh!” Sunggyu melihat jaspasangan gaun tersebut di pojokan ruangan.

“Kau kenapa di sini?” Sunggyuikut mengajak bicara jas putih tersebut.

“Kau mau ku sihir? Ah.. Baiklah..Ah ani ani ani..  Kau sudah pastibersinar dan gagah meskipun aku tidak memberimu mantra. Kau mau tahurahasianya?” Sunggyu mendekatkan bibirnya pada telinga manekin tersebut.

“Modelku memiliki kekuatan sihirlebih dasyat dibanding sihirku.” Sunggyu berbisik lirih pada patung itu.

“Ini rahasia kita, oke!” Sunggyumengacungkan jari telunjuknya di depan wajah patung tersebut. Ia kemudiamemencet handy talkie yang ia genggam di tangan kirinya.

“Yeoll, suruh orang keluarkan jasyang nanti dikenakan Woohyun dari ruang rias Sungjong! Kenapa masih di sini? Apakau mau mereka satu ruang ganti? Ah jinja.” Belum sempat Sunggyu mendapatjawaban dari Sungyeol ia mematikan sambungan dan keluar dari ruang tersebut.

Tanpa Sunggyu ketahui sedari tadiada seseorang yang memperhatikan tingkah menggemaskannya dari ambang pintu.Seketika sosok itu menyembunyikan diri dan enyah ketika Sunggyu berjalan kearah pintu.

~~~ *** ~~~

“Ah sini aku jahit, ya Tuhankenapa tubuhmu kurus sekali?” Sunggyu tampak sibuk menjahit bagian pinggangmodelnya yang berwajah sedikit kebarat-baratan. Kini ia sedang di ruang gantipara model wanita yang hiruk pikuk. Kesibukan masing-masing orang sangatkentara di sana karena waktu fashion show hanya tinggal dua jam lagi. Denganteliti Sunggyu mengecek satu per satu para modelnya, memberi sedikit tipsmemperlakukan gaunnya dengan baik agar lebih mudah ketika dibawakan di atascatwalk. Sunggyu tahu betul model yang ayahnya pilih pasti pasti sudah sangatprofesional, tapi tidak ada salahnya ia sedikit perhatian agar merekaberhati-hati. Setelah semua dirasa beres, ia menyerahkan semua acaranya padakepala crew yang bertugas.
Ia keluar menuju ruangan yangsudah disediakan untuknya dan mungkin juga untuk Sungyeol. Di pintu ruangantersebut tertempel kertas putih bertuliskan ‘Designer Only’. Sunggy mendudukantubuhnya di salah satu sofa empuk dalam ruangan tersebut. Dua jam cukupuntuknya beristirahat, sejenak duduk setelah sedaritadi masih saja bermaindengan jarum dan benang.

“Ah.. Tulangku..” Sunggyumemegangi bahunya yang seolah patah.

“Kau lelah hyung?” Tanya Myungsooyang sudah berada di dalam ruangan tanpa Sunggyu sadari.

“Heeum..” Sunggyu bergumam lalumenyederkan tubuhnya dan mencari posisi nyaman.

“Eomma bilang nanti akan sedikitterlamabat, masih harus mengurus kasus penganiayaan.” Myungsoo ikut menyadarkantubuhnya di samping Sunggyu.

“Mwo? Penganiayaan?” TanyaSunggyu heran dan kaget.

“Ada model yang katanya terlibatkasus, entahlah beritanya benar atau tidak.”

“Oh.. Ada-ada saja. Repotsekali.”

“Memang, ya begitulah dunia kamihyung. Mabuk di tempat umum, kasus kriminal, pelecehan, bahkan sekandalpunperusahaan ikut terkena imbasnya.”

“Sekandal? Wah.. Pasti Woohyunsering membuat onar dengan banyak sekandal.”
Myungsoo melirik hyungnya itusengan senyum tipis.

“Aniyo, Woohyun hyung salah satumodel yang bisa dikatakan bersih dari hal seperti itu.”

“Jinja? Mungkin kau tidak tahusaja bagaimana hubungannya dan Sungjong dulu.” Dahi Myungsoo berkerut mendengarapa yang baru saja Sunggyu katakan. 

“Hyuuuuuung!!” Myungsoo danSunggyu terkejut mendengar teriakan cempreng Sungyeol muncul tiba-tiba.

“Sung.. Sungjong!” Kini suaraSungyeol sedikit terengah setelah berlari dan berteriak histeris.

“Katakan pelan-pelan Yeol..”Myungsoo memegang kedua bahu Sungyeol.

“Sungjong, badannya penuhbentol-bentol merah. Sepertinya dia..”

“Alergi?” Seperti tahu kemanaarah pembicaraan Sungyeol, Myungsoo dengan cepat memotong kata-kata Sungyeol.

“Ah jinja?” Bak terkena petir disiang yan cerah, kini wajah Sunggyu berubah menjadi kalut. Seketika merekabertiga berhambur keluar menuju ruang ganti Sungjong. Woohyun yang kebetulansedang berbincang dengan rekannya di lorong mau tidak mau mengikuti Sunggyu,Sungyeol, dan Myungsoo ke arah mereka berlari. Langkah mereka berempat terhentisetelah masuk ke ruangan dan mendapati Sungjong duduk di depan cermin menutupwajahnya dengan tangan kurusnya.

“Sungjongie..” Myungsoo mendekatke arah Sungjong dengan tergesa-gesa.

“Hyung..” Sungjong membalikanbadannya dan sontak semua yang ada di ruangan itu ternganga melihat keadaanSungjong sekarang ini. Kulitnya yang tidak tertutup oleh gaun terlihatbercak-bercak merah. Sekujur tubuhnya merah tak terkecuali wajah ayunya. Pandangannyasedikit sayu dan memelas.

“Apa yang kau makan?” Myungsoomencari kotak makan yang disiapkan oleh crew. Rahangnya mengeras sempurnabegitu melihat isi kotak tesebut.

“Apa tidak ada yang tahu Sungjongalergi tomat hah? Siapa yang memberikannya makanan seperti ini?” Suara Myungsoomeninggi. Terlihat wajahnya sangat khawatir bercampur emosi.

“Myung.. Tenanglah sedikit.”Wohyun mencoba menenangkan Myungsoo.

“Hyung, dia tidak mungkin bisaberkerja dengan keadaan seperti ini. Lihatlah, astaga. Aku harus membawanya kerumah sakit sekarang juga.” Myungsoo hendak membopong tubuh Sungjong namunniatnya terhenti setelah melihat wajah Sunggyu yang terlihat bingung. Sungjongbisa dikatakan maskot Sunggyu untuk malam ini, bagaimana bisa acara berjalanlancar jika terjadi masalah pada sang maskot.

“L.. Cepat bawa Sungjongie kerumah sakit, aku takut keadaannya semakin memburuk.” Seolah Sunggyu tahu yangada dalam pikiran Myungsoo, dan secepat kilat Myungsoo mengangkat tubuhSungjong lalu membawanya keluar.

Sunggyu mengusap wajahnya sedikitkasar. Tidak ada waktu lagi untuk mencari pengganti Sungjong. Woohyunpun tidaktahu harus berbuat apa, ia hanya menatap Sunggyu yang terlihat semakin murungsaja. Sedangkan Sungyeol, hatinya seperti tertusuk-tusuk jarum mendengarMyungsoo berteriak karena menghawatirkan Sungjong. Sungyeol berusahanmenormalkan kembali perasaan anehnya yang entah mengapa datang di saat-saatseperti ini. Ia berjalan mendekat ke arah Sunggyu.

“Hyung.. Gwenchana..” Ia memelukdan mengusap punggung Sunggyu, kemudian Sungyeol memberi kode kepada Woohyununtuk meninggalkan mereka berdua. Woohyun langsung merespon dengan cepat dankeluar dari ruangan. Mungkin hanya Sungyeol yang bisa menenangkan Sunggyudisaat seperti ini. Hal itu membuat Woohyun sedikit iri, ia ingin membuatSunggyu tenang dengan memeluknya dan mengucapkan kata-kata penyemangat. Iaingin sekali menjadi satu-satunya orang yang dapat Sunggyu andalkan dalamkeadaan apapun. Namun, kembali lagi, situasi sekarang berbeda. Belum saatnya Woohyununtuk bersenang-senang, masih terlalu awal jika melihat sekenario ciamik bakdrama yang sudah disiapkan Sungyeol. Sekenario?

“Mwooooooooo?” Myungsoo frustasidi dalam mobilnya melihat Sungjong yang tersenyum tidak berdosa.

“Aku tidak memakan tomat. Inihanya akal-akalanku dan Sungyeol hyung saja.” Sungjong membentuk jarinya denganbentuk huruf ‘V’ di depan mata besarnya.

“Ya tuhan.. Bahkan aku sudahberteriak kasar pada semua orang tadi..”

“Akh.. Cepat kau kembali, bawagaun ini. Dan berikan pada Sungyeol hyung. Palli..” Entah bagaimana caranyawedding dress yang Sungjong sempat kenakan sebentar kini sudah terlipt rapih didalam box besar berwarna silver.

“Jangan libatkan aku Sungjongie.”Hardik Myungsoo.

“Aniyo, aku hanya minta tolongkau kembalikan gaun ini. Bagaimanapun ini gaun andalan Sunggyu hyung, apa kaumau acaranya hancur jika gaun ini tidak ada dalam fashion show?” Myungsoomemutar bola matanya.

“Baiklah, terserah kalianberdua.”

“Kalian berdua? Nugu?” tanyaSungjong polos.

“Kau! Dan Sungyeol, kalianbenar-benar. Aku tidak habis pikir.” Myungsoo keluar dari mobilnya dan kembalidalam gedung dengan berlari.
Waktunya sudah benar-benar minim.Myungsoo menuju ruangan milik Sungjong, dan binggo! Sunggyu dan Sungyeol memangmasih di sana. Sungyeol senyam-senyum melihat Myungsoo yang menatapnya dengan  tajam, tatapan kesal dan mungkin juga tatapangemas. Sedangkan Sunggyu duduk terdiam seperti orang linglung dengan wajahpenuh keputus asaan. Sunggyu menempelkan keningnya di meja rias, matanya kiniterpejam membayangkan kemungkinan terburuk yang mengancam karirnya sebagaidesigner.

Biiipp!
Sungyeol memencet handy talkienyadan berbiacara pada orang di sembrang sana.

“Make up masuk sekarang.” Biipp..Handy talkie itu kembali mati.

“Ssttt.. Cukup duduk manis andenjoy the show..” Sungyeol mendekat dan mendorong tubuh Myungsoo agar keluardari ruangan itu. Setelah berhasil mengusir Myungsoo, Sungyeol berbalik danmemasang wajah penuh intrik bagai tokoh antagonis dalam drama.

“Gyu hyung.. Come to me..”
Sreeeek..!

Sungyeol mengangkat hati-hati gaunputih yang terlihat berat karena begitu banyak batu-batuan tersemat di sana. Iamakin mendekat ke arah Sunggyu dan...

~~~ TBC ~~~

Yaampun ya ampuuuun cepet banget sih updatenya?/ Ya iya secara authorpengangguran abis wisuda akakkaka.. Seneng kan yah ga pake lama. Atuh readerjangan bosen yah klo misal ini ff lama bgt kagak tamat-tamat.. Akakkak..

Dontforget to review juseyooo.. Gumawoooo my beloved reader.. *Booooooow

1 komentar:

  1. Casino at Mohegan Sun - Mapyro
    The 목포 출장마사지 Casino at 부산광역 출장안마 Mohegan Sun locations, rates, amenities: expert Mohegan research, only at 남원 출장샵 Hotel and Travel Index. 속초 출장샵 Real-time reviews, latest photos, 경상남도 출장샵

    BalasHapus