Kamis, 30 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 3

Title:My Beloved Designer

Author:Yeol’s Love @hervialilly (follow yah kalo mau) >_

Genre:entah

Part:3

Rated: Aman, NC kapan-kapan.

Sebelumnyamau tanya, ada yang pernah baca ff  temamacem gesigner-designer gini ga yah? Idenya  murni imajinasiku yang emang pengen jadidesainer tapi malah masuk jurusan lain gitu chingu. Ya udah capcus.. enjoy yourreading.





Sunggyu membuka pintu kamarnya. Ia mengedarkanpandangan ke seluruh sisi. Masih sama seperti empat tahun yang lalu, tidak adayang dirubah oleh ibunya.  Jendela besardengan kaca bening yang menghubungkan antara kamarnya dengan balkon kayu, ituadalah tempat favoritnya. Terdapat satu meja bulat kecil dan dua kursi yangbiasa ia pakai untuk ngobrol-ngobrol santai atau sekedar mencari inspirasisambil melihat pemandangan kota di bawah sana. Dadanya terasa berdersir ketikaia kembali mengingat kejadian empat tahun lalu.


~Flash back on~


“Apa di Korea tidak ada perguruan tinggi lagi?”

Kata namja berambut agak pirang to the point.

“Heum.. Aku sudah terdaftar di  Ecole de la Chambre Syndicale –Paris hyung,program Fashion Design and Technique.” Sunggyu menjawab sabil menundukankepalanya.

“Sunggyu ya..” Namja pirang itu ingin sekalimenyentuh tangan Sunggyu yang sedang menggenggam cangkir berisi kopi tapi iamengurungkan niatnya, ia takut Sunggyu tidak suka dengan perlakuannya.

“Bukankah kau tau itu impianku, menjadi salah satumahasiswa di sekolah paling bergengsi di Perancis. Rasanya benar-benar tidakpercaya hyung..” Sunggyu masih tetap tidak berani menatap namja yang duduk disampingnya itu. Sunggyu takut air matanya jatuh di depan namja tampan itu,entah kenapa ia tidak mau terlihat lemah dihadapannya.

“Lalu bagaimana kita? Kau akan meninggalkanku? Kautidak akan menghawatirkanku?” Sekarang tangan namja tersebut berhasil menyentuhdagu Sunggyu agar ia bisa melihat wajahnya. Pandangan mereka bertemu dan ituterasa sangat menyakitkan untuk keduanya.

“Kita? Ya hyung, jangan berlebihan eoh. Kau bisahidup meski aku meninggalkanmu. Ah.. ahahah.. Bagaimana aku menghawatirkanorang sepertimu? Kau sukses dengan dunia modelmu, kau punya Fei noona jugahyung. Ia gadis yang baik, aku bahagia kalian bisa bersama.” Sunggyu berusahabersikap sebiasa mungkin, dan itu sangat sulit baginya.

“Baiklah.. Kejarlah cita-citamu. Aku janji akanmenjadi model nomor satu di perusahaan ayahmu, dan kau harus jadi designernomor satu juga nantinya. Kita harus memegang janji kita Sunggyu ah~..” Namjaitu menurunkan tangan dari dagu Sunggyu. Berat sekali jika harus merelakanSunggyu pergi sejauh itu.

“Heuum..” Sunggyu mengangguk cepat dan mengalihkanpandangan untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena menahan tangis.


~Flash back off~


“Hyung.. Apa kau tidak merindukanku? Apa kaubaik-baik saja sekarang?” Sunggyu bermonolog sambil menatap kursi yang empattahun lalu ia duduki bersama namja pirang itu.

“Tentu aku baik-baik saja hyung!” Seketika lamunanSunggyu terhenti mendegar suara yang membawanya kembali pada alam sadar.

“Yah L!” Sunggyu langsung memeluk namja tampandengan kacamata hitamnya.

“Yak! Astaga hyung.. Kau gendut sekali oeh. Akuserasa sedang dipeluk kasur!” Sunggyu yang tersenyum lebar langsung memberikanpukulan tepat di kepala L.

“Tidak sopan sekali! Baru saja bertemu sudahmembahas berat badan!” L membuka kacamata hitamnya, namja itu benar-benarsempurna. Jika Woohyun memiliki bibir tebal namun sexy, namja ini sebaliknya,bibirnya tipis dan senyumnya bisa memabukan siapa saja yang melihatnya.

“Ahahhaha.. Kau sedang melamun apa eoh? Kau tau?Mukamu sangat tragis barusan, aku tidak tega melihatnya.
Ahahah..” L mencobamenggoda hyungnya itu.

“Ya! Berhenti tertawa, sama sekali tidak lucu. Jja,ceritakan bagaimana karirmu, dan apa kau sudah punya pacar?
Kau selalu mengelakketika aku bertanya pacar di telepon. Huh dasar kau ini..”

“Kau tau hyung semua berjalan lancar, kalau masalahpacar biar hyung duluan baru aku menyusul. Sungguh tidak adil jika aku yanglebih muda sudah mengenalkan pacarku pada eomma.” Perkataan L barusan adalahsindiran yang sangat-sangat mengenai hati Sunggyu.

“Jadi kau belum pernah pacaran dari kau lahir?Ahahhahaha..” Sunggyu tertawa terbahak-bahak ketika berhasil membalas sindiranL.

“Bukankan itu juga yang kau alami hyung?” Sunggyulangsung tediam, mulutnya langsung tertutup rapat mendengar apa yang barusan Lkatakan. Ah sial, rupanya mereka sama-sama belum pernah pacaran. Tidak ada yangbisa mereka banggakan dan pamerkan satu sama lain.

“Heiiisss.. Kau ini! Aku terlalu sibuk! L aku lapar,tadi eomma sedang memasak, Jja kita ke dapur.” Sunggyu menarik lengan L dan Lhanya mengangguk-angguk lucu.

“Pantas saja badanmu seperti ini, always hungry eoh!Ahahha..” L berjalan di belakang Sunggyu sambil membuka jaket hitam yang iakenakan.

“Ah Sunggyu dan Mungsoo sini duduk, Namoo memasakankita pasta. Ini hanya pengganjal saja. Nanji pukul delapan malam kita makan diluar untuk merayakan kedatangan Sunggyu, bagaimana? Mengasikan bukan?”

Senyumsumringah Kim Jaejong membuat Sunggyu dan L geli, mereka saling nenatap danmengambil tempat duduk masing-masing.

“Apa selama empat tahun aku tidak ada, eomma selalubahagia seperti ini?” tanya Sunggyu lirih terhadap L yang duduk di sampingkanannya.

“Heum, tidak ada yang berubah. Selalu ramai.” Lmenjawab singkat kemudian memilih melihat bagaimana bentuk pasta yang Woohyunmasak dan pandangannya beralih kepada namja di sebrang meja. Ia melihat Woohyunyang terus saja menatap Sunggyu dengan senyum di bibirnya, ada pemandanganmenarik disini.

“Akh menyebalkan sekali, ruang makan tiba-tibaberwarna pink!” Celetuk L yang menyadari tingkah Woohyun.
Jam menunjukan pukul 5 sore ketika mereka selesaimemakan makanan ‘pengganjal’. L membersihkan meja makan dan menaruhpiring-piring kotor di wastafel, setelah itu ia berjalan menuju ruang tv danmenggandeng tangan Kim Jaejong.

“eomma, sini biar ku pijat. Sepertinya eomma lelahbiar Gyu hyung yang bersihkan sisanya.” Kim Jaejong menatap L curiga.

“Myungsoo sejak kapan kau jadi tukang pijat eoh? Kauini.” L yang tidak sabaran langsung memeluk tubuh Kim Jaejong agar menjauh dariruang makan.

“Yah! L, aku baru datang sudah ahrus mencucipiring-piring ini?” Sunggyu berteriak kepada L yang sudah menjauh dari tempatitu.

“Ku bantu hyung, kau tenang saja. Atau kau hanyaperlu duduk manis dan aku yang mengerjakan semuanya.”
Woohyun mendekat ke arahwastafel dan meyalakan kran air.

“Tidak, tidak usah. Aku bisa mengerjakannyasendiri.” Sunggyu mengampiri Woohyun dan menyambar spons
berbusa.

Taapp!

“Pakai ini dulu agar tanganmu tidak rusak.” Woohyunmemegang tangan Sunggyu sambil memakaikan sarung tangan berwarna pink yangbiasa dipakai ketika mencuci piring.

“ oh.. ee.. eum.. gumawo..” Sunggyu tertunduk maluatas perlakuan Woohyun terhadapnya.

“Sama-sama hyung..” Woohyun tersenyum melihat wajahlucu Sunggyu.

“bukankah ini mengasikan jika dikerjakanbersama-sama, tentu terasa lebih cepat hyung.” Woohyun menyikut pelan lenganSunggyu.

“Eum.. Nde..” Bingung, tentu saja Sunggyu bingungharus menjawab apa. Woohyun yang sibuk membilas piring sesekali mencuri pandangnamja manis di sampingnya. Ia tersenyum puas melihat Sunggyu yang terlihatkikuk, woohyun tidak bisa menyembunyikan betapa senangnya ia saat ini. Apakahia jatuh cinta pada namja galak di sampingnya ini? Bukankah terlalu cepat jikajatuh cinta mengingat baru beberapa jam yang lalu mereka bertemu dan belummengenal dekat.

“Aigooo.. kau gerak cepat juga Namoo, sama sekalitidak menyia-nyiakan kesempatan. Kau harus berterimakasih padaku!” Kata L pelanyang melihat dari jauh dan tersenyum terkesan sinis namun memang begitulah caradia tersenyum.

“Eomma, apa eomma tidak masalah jika mempunyaimenantu model?” L duduk di samping Kim Jaejong setelah
baru saja melihatpemandangan yang ada di ruang makan.

“Eeuuummm.. Apa pacarmu seorang model juga Myungsoo?Eomma tidak keberatan selama kau bahagia dan yang terpenting dia harus baikpadamu.” Kim Jaejong memandang L dengan tatapan teduhnya.

“Bukan aku eomma.. Hahaha.. Aku pulang ke sebelahdulu ya eomma, dua jam lagi aku kesini. Katakan pada Woohyun hyung untuk segerapulang setelah dia selesai. Jangan sampai dia lupa kalau apartemen yangsebenarnya ada di sebelah. Ah orang itu..” L mencium pipi Kim Jaejong lalupergi menuju pintu.

“Jika bukan kau lalu siapa eoh? Hey.. yah! Membuatorang tua penasaran saja kau ini! Katakan!” L hanya berlalu sambil melambaikantangannya.

“Kau tidak lelah hyung jika nanti kita langsungmengadakan pesta? Apa tidak apa-apa?” Woohyun mencoba mengajak bicara Sunggyusetelah menyelesaikan tugas mereka.

“Anio.. Setelah pesta aku bisa tidur sampai puas.Bukankah seharusnya kau juga lelah? Kau baru saja pindah, lalu memasak,kemudian mencuci piring, dan nanti ikut pesta dengan kami.” Woohyun tersenyumsenang, secara tidak langsung Sunggyu telah mengajak Woohyun bergabung.

“Apa aku boleh ikut?” Woohyun pura-pura bertanya.

“Eum..” Sunggyu mengangguk dan memutar bola matanyalucu.

“Apa kau mengundang orang lain lagi selain kitaberempat hyung?” Woohyun mulai berani bertanya-tanya.

“Eum.. tentu saja, satu orang spesial.” Ah ayolah,dengar kata ‘spesial’ membuat senyum Woohyun sedikit memudar.

“Gereu.. Sampai jumpa nanti malam hyung. Aku pamitpulang dulu. Jika kau merindukanku kau cukup memencet bel sebelah.” Woohyunmengisaratkan dengan jempol yang diarahkan ke samping tembok, seolah memberitahu bahwa betapa dekatnya jarak rumah mereka.

“Ck! Omong kosong. Kkaja! Kka!” Sunggyu mendorongtubuh Woohyun agar keluar dari ruang makan.

“Eomma, Namoo tampan pulang dulu nde. Aku segerakembali lagi.” Woohyun sedikit berteriak agar Kim Jaejong dapat mendengarsuaranya.

“Lebih baik tidak usah kembali!” Sunggyu menjawabdengan ketus.

“Yah aku bicara pada eomma, bukan padamu hyung. Danjika aku tidak kembali kau yakin bisa menahan rindumu padaku eum?” Woohyunmulai mendekatkan tubuhnya ke arah Sunggyu. Semakin dekat, wajak mereka sekaranghanya berjarak kurang lebih 15cm saja. Sunggyu terdiam, Woohyun tersenyum manismelihat ekspresi muka sunggyu. Ia semakin gemas, ia kembali memajukan wajahnyaagar semakin dekat. Sunggyu dapat merasakan harum tubuh Woohyun, ia reflekmemejamkan matanya. Woohyun mulai memiringkan wajah tampanya, memegang bahuSungyu dan...

“Sudah mau pulang Namoo?” Ah ya Tuhan, Kim Jaejongmuncul disaat yang tidak tepat, itulah yang mungkin ada di pikiran Woohyundetik ini.

“N.. Nde.. ahaha nde eomma, ak.. aku mau mandi dulu.Aku permisi eomma. Anyeoonggg...”

Woohyun terlihat seperti orang bodoh, seharusnya iabisa mencium Sunggyu. Sedikit lagi, hanya tinggal sedikit lagi. Ia laluberjalan cepat menuju pintu meninggalkan Sunggyu dan eommanya.

“Hampir saja.. Bodoh! Kenapa aku diam saja, kenapaaku tidak mendorong tubuhnya agar menjauh. Kenapa kau bodoh Kim Sunggyu?”Sunggyu memaki dirinya sendri dalam hati.

Terlihat empat orang berbaju rapih dan elegan sedangduduk membolak-balik buku menu sebuah restoran bergaya kelasik. Semuanya heningdengan pikiran masing-masing sampai Sunggyu memecahkan keheningan tersebut.

“Aku dua steak wagyu, satu matang dan yang satusetengah matang. Jangan tambahkan brokoli kedalam steak yang setengah matanglalu gunakan mess potatos saja. Ah, pisahkan juga sausnya.” Ucap Sunggyu kepadapegawai restoran itu. Ia belum sadar bahwa semua yang berada dalam satu mejasedang memandangnya heran.

“Wae? Ada yang salah?” Sunggyu bertanya entah padasiapa.

“Kau memesan dua sayang?” Kata Kim Jaejong.

“Ia, bukankah tidak masalah?” Sunggyu memajukanbibirnya.

“Kau pasti akan semakin berat hyung, dan tidak adaorang yang bisa menggendong badanmu yang berat itu..” L menyeringai.

“Heeuuummmptt..” Woohyun mencoba menahan tawamendengar ucapan L.

“Oh Tuhan, kalian pikir ini untukku sendiri? Yaampun, apa aku serakus itu oeh? Ini untuk temanku, aku hafal betul semua yangia sukai. Jadi ku pesankan sekalian saja.” Sunggyu mencoba menjelaskan. WajahWoohyun berubah menjadi sedikit murung sekarang.

“Kau benar mengajaknya hyung? Teman yang kau bilangspesial itu? Jadi dia benar-benar akan datang di sini?”
Ingin sekali Woohyunmengatakan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Sunggyu.

“Ah itu dia datang! Yah!.. Sini aku di sini..”Sunggyu melambai-lambaikan tanganya.

Sontak semua langsung tertuju pada sosok yang sedangmereka biacarakan, ia membalas lambaian tangan Sunggyu. Sosok yang dari jauhsudah menyebarkan auranya, yang pasti dapat mencuri hati seseorang dalampandangan pertama. Rambutnya yang ditata sedemikian menarik, mata besarnya yangbersinar, senyum menawan, dan tubuh rampingnya!

Deg!!


~TBC~

Hihihihih.. komen ayo komen.. klo komen nyampe 30baru ku update part selanjutnya. Ahahha tertawa kejam. Ini udah lumayan panjangkan yah? Buat yang nanyai NC, duh sabar nde.. mungkin keluar NC di part 100.Ahahha.. Gumawo udah baca. *bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar