Jumat, 31 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 17

Title: MyBeloved Designer
Author:@hervialilly
Cast:    Kim Sunggyu                           Kim Jaejong
            Nam Woohyun                                    JungYunho
            Kim Myungsoo                        MissA’sFei
            Lee Sungyeol                           LeeSungjong
            Tasty’s Jung Soryong
Part: 17
Rated: Aman.
Apa kabarreader? Selamat membaca ya..




Melihat penampilan Sunggyu yangterlihat sedikit berantakan, namun sama sekali tidak mengurangi sisimenggemaskan dan lucu di wajahnya, membuat eomma Woohyun menahan tawa. Boohyundan sang appa juga menunjukan reaksi yang tidak jauh berbeda.
Dengan kikuk dan berhati-hatiSunggyu memberi hormat pada semua anggota keluarga Woohyun. Ini pertama kalinyanamja berbibir imut itu menginap dan dikenalkan secara resmi sebagai seorangkekasih. Seandainya ada waktu, mungkin Sunggyu bisa merubah penampilan terlebihdahulu. Sunggyu kini duduk dan berkali-kali mengelus rambutnya mencobamenetralisir rasa gugup yan tak kunjung hilang.
Sebenarnya untuk apa Sunggyugugup? Toh keluarga Woohyun terlihat sangat menerima kehadiran Sunggyu. Terbuktidari perhatian sang eomma membuatkan susu untuk Sunggyu tanpa harus mintabantuan pelayan, manis bukan? Appa juga menunjukan sikap ramahnya, begitu jugaBoohyun.

“Pertunjukanmu berjalan sukses,selamat.” Kata appa Woohyun.

“Mwo? Ah.. Nde.. Terimakasih ap..”

“Appa.. Kau bisa memanggil priapewaris ketampanan kami ini appa..” kata Boohyun tiba-tiba yang menyadari adarasa segan Sunggyu.

“Ah.. Nde..” Sunggyu menganggukankepalanya. Woohyun tersenyum melihat tingkah Sunggyu yang tidak sepertibiasanya. Sunggyu kini berusaha semanis mungkin, ia takut melakukan kesalahansedikitpun.

“Eomma mu baik-baik sajaSunggyu?” Tanya eomma Woohyun sambil meletakan satu gelas susu putih yangselesai ia buat. Pertanyaan basa-basi, batin Sunggyu.

“Eum.. Eomma baik, bahkan sangatbaik.” Jawab Sunggyu.

“Kim Jaejong dulu seringberkunjung kemari, entah hanya sekedar makan malam ataupun bergosip ria denganistriku..” Tambah ayah Woohyun sambil membenahi dasinya.

“Benarkah?” Sunggyu terlihatheran.

“Dia berhasil membawa putrakukeluar dari rumah dan pindah tepat di samping apartemennya, rubah itu.. Jinja.”Kata eomma Woohyun dengan wajah ala ibu-ibu antagonis, tapi tentu saja tidakberhasil karena wajahnya terlalu ramah dan hangat.

“Ru.. Rubah? Eommaku?” SuaraSunggyu sedikit meninggi, bisa dipahami, seorang anak pasti tidak terima jikaibunya disebut rubah bukan?

“Ahhhha.. Begitulah eomma kitaGyu.. Emm.. Itu sebutan sayang mereka. Jika mereka bertemu, suasana berubahmenjadi sangat berisik.” Sambung Woohyun dengan masih mengunyah roti di mulutnya.

Jadi, sebenarnya sedekat apakedua keluarga ini? Mengapa hanya Sunggyu yang terlihat bodoh dan tak tahuapa-apa?
“Ah.. Aku harus pamit terlebihdahulu..” Boohnyun menginterupsi tiba-tiba.

“Kau berangkat sekarang hyung?”

“Sekarang jam sembilan Namoo, akusudah telat. Appa, satu mobil denganku atau dengan sopir?”

“Baiklah, ikut mobilmu mungkintidak ada buruknya.” Kata pria yang sudah sedikit memiliki kerutan-kerutanhalus khas kebapakan, dengan nada meledek.

“Sunggyu mampirlah ke restorankujika kau ada waktu eum? Aku buatkan makanan yang spesial untukmu.” Boohyunberanjak dari kursinya.

“Ne.. Aku akan mengunjungimubesok, hati-hatilah..” Sunggyu tersenyum manis kepada namja yang mungkin duaatau tiga tahun lebih tua darinya.

Sunggyu segera mengabiskansarapannya setelah ayah dan kakak Woohyun pamit menuju tempat kerjamasing-masing. Eomma Woohyun yang sedari tadi sudah selesai menyantap roti dantehnya, kini sibuk membolak-balik koran di tangannya.

“Yah..” Bisik Sunggyu sambilmenyenggol kaki Woohyun dengan kakinya dari bawah meja makan. Eomma Woohyunyang mendengarnya sontak melirik.

“Eum?” Kata Woohyun tanpa melihatwajah Sunggyu.

“Kau tak tahu bagaimana gugupnyaaku?” Masih dengan nada berbisik, namun bisa terdengar oleh eomma Woohyun yang kinitersenyum dari balik koran.

“Wae? Kau berlebihan, semuabaik-baik saja.”

“Berlebihan katamu? Ini pertamakali untukku dan..” Sadar bahwa di hadapannya masih ada eomma Woohyun, Sunggyumenghentikan kata-katanya.

“Eheem.. Kita bicarakan nanti.”Sambungnya cepat.

“Kalian tidak mandi?” eommaWoohyun melipat korannya dan bertanya sambi mengulum senyum.

“Ah eomma benar, aku harus kerumah Sungjong. Gyu, ayo kita harus mandi.” Woohyun berdiri dan menarik lenganSunggyu.

“Mwo? Mandi? Kita?” Sunggyu melebarkanmata sipitnya, tapi.. Gagal!

“Bergantian, ah jinja.. Kau tidakpernah berhenti berpikiran negatif tentangku. Menyebalkan sekali. Aku tidakakan menerkammu di sini.”

“Yah! Yah! Hentikan! Apa yang kaubicarakan?” Sunggyu memukul lengan Woohyun dengan sedikit kesal. Di hadapaneommanya pun ia masih bisa berkata sefrontal itu, membuat Sunggyu malu setengahmati.

~~~ *** ~~~
Woohyun membukakan pintu mobilnyauntuk Sunggyu, mereka terlihat jauh lebih rapih dari sebelumnya. Sunggyu kianmanis dengan kemeja yang ia kenakan, dapat dipastikan itu kemeja milik Woohyun.

“Apa tidak menghubungi Sungjongiedulu Namoo?” Kata Sunggyu sambil memasang shitbeltnya.

“Tidak usah, dia pasti ada dirumahnya..”

“Aku akan mengontraknya”

“Mwo? Sungjong? Kau bahkan belumpernah bekerjasama dengannya Gyu..” Woohyun mulai melajukan mobilnya.

“Sejauh ini dia masuk kriteriaku,aku sudah memikirkan dengan matang bahwa dia akan menjadi partnermu beberapatahun ke depan.”

“Sekarang ada alasan agar diatetap tinggal di Korea, semoga Jongie mau menerima tawaran kotrakmu Gyu..”

“Apa dia sangat selektif Namoo?”

“Heum, untuk yang berbau ‘Korea’dia sedikit selektif karena peristiwa dulu. Sudah lama sekali dia tidak pernahmenerima pekerjaan di Korea. Bukan karena pamornya yang turun, tapi memang iaterlalu sibuk meniti karier di banyak negara.”

Tidak butuh waktu lama,perjalanan mereka menuju rumah Sungjong akhirnya selesai. Mungkin karenajalanan ikut bersahabat tanpa harus terjebak macet atau hal lain semacam itu.Rumah Sungjong berdesain minimalis, dari luar terlihat taman dengan rumputhijau yang ditumbuhi bunga-bunga kecil. Beberapa pot juga terlihat digantunguntuk memamerkan daunnya yang indah.

Woohyun memencet bel rumahSungjong.

Ting Tong!

Tanpa menunggu lama, Sngjong membukapintu dan langsung memasang tampang kaget.

“Namoo hyung, Gyu hyung.. Kaliandi sini?” Sungjong menyambut tangan Sunggyu dan menariknya ke dalam rumah.

“Mari masuklah.. Kenapa tidakmenghubungiku dulu hyung?”

“Apa kami terlalu pagi hinggamenyita waktu tidurmu Jongie? Bagaimana bentolmu eum?” Tanya Sunggyu sambilmemperhatikan wajah dan seluruh bagian tubuh Sungjong.

“Ah..” Sungjong menggarukkepalanya.

“Alergiku sudah sembuh, hanyaperlu minum obat dan taraaaaa.. Bentolku langusng hilang..” Sambung Sungjong.

“Kau yakin sudah sembuh?” Woohyunikut memperhatikan kulit mulus Sungjong. Dan benar saja, tidak ada satubentolan pun di sana, sungguh ajaib jika dinalar. Mungkin obat alergi yangsungjong minum terlalu mujarab, begitu pikir Woohyun dan Sunggyu.

“Duduklah, akan ku buatkan kalianjus dan telur dadar..”

“Ani, tidak usah.. Kami sudahsempat sarapan. Kau tak perlu repot-repot Jongie~ah..” Namja sipit itutersenyum manis.

“Begitukah? Baiklah..” Sungjongmelangkahkan kakiknya menuju sofa dan mendekat.

“Sunggyu ingin menarwarkankerjasama denganmu chagi..” Woohyun mulai mengatakan maksud kedatangannyadengan Sunggyu.

“Untuk?” Tanya Sungjong singkatsambil menaikan alisnya.

“Menjadi modelku, aku ingin kaumenjadi modelku bersama Woohyun.” Kata Sunggyu penuh keyakinan.

“Wah jinjja? Omo.. Benarkah?”Sungjong tidak dapat menyembunyikan rasa senang dan terkejutnya.

“Apa kau yakin hyung? Pamorkusudah turun di Korea. Bahkan semalampun aku tidak sempat untuk menjajal catwalkperdanaku di sini. Rasanya antara senang dan gugup..”

“Siapa bilang pamormu turun? Akubisa menjamin butikku semakin sukses jika mengontrakmu sebagai model.” Sunggyumencoba meyakinkan Sungjong.

“Sebenarnya mudah saja menerimatawaran salah satu designer favoritku, hyung! Aku mau, aku mau jadi modelmu..”

“Jinjja? Aigoo, gumawo Jongie..”Sunggyu menghambur ke pelukan Sungjong, wajahnya berseri-seri dengan mata yanglenyap entah kemana. Woohyun hanya tersenyum melihat tingkah Sunggyu danSungjong yang saling brepelukan seperti anak kecil, menyenangkan sekali.




~~~ *** ~~~

“Sunggyu hyung belum sampai,mungkin anda bisa menunggunya sebentar lagi jika memang sudah membuat janji..”Kata Sungyeol sambil menatap penuh selidik pria di hadapannya itu.

“Baiklah aku akan menunggunya,apa aku boleh duduk? Ehehe.. Aku lelah jika menunggunya dengan terus berdiri..”Pria itu tersenyum lebar.

“Ten.. tentu.. silahkan duduk,aku akan ambilkan minuman untukmu.” Sungyeol berbalik, ia menuju ruanganbelakang dan mebuka kulkas berisi kaleng-kaleng minuman. Sesekali ia menoleh kearah pria yang sedang duduk di sofa. Sungyeol berdecak sebal.
Pria itu sungguh atraktif, dalamduduk pun ia tak bisa diam. Kakinya bergoyang-goyang seirama dengan lagu yangia nyanyikan, tangannya kini sedang menyentuh-nyentuh layar ponsel dan sesekalimemngelilingkan pandangan ke sudut-sudut butik.

“Ini.. Silahkan diminum.”Sungyeol menyodorkan kaleng dingin kepada pria itu.

“Nde.. Gamsahamnida..”

“Jika boleh tau, ada urusan apakau mencari Sunggyu hyung?” Sungyeol mulai penasaran.

“Kami berteman” kata priaberambut sedikit berantakan ini. Pria tersebut bisa dikatakan ramah,penampilannya cukup berkelas, gaya berbusananya juga dapat dikatakan sangatbagus.

“Oh..” jawab singkat Sungyeol.Muncul ide gila di kepala Sungyeol.

“Jika begitu, kau harus memilikisalah satu dari rancangan Sunggyu hyung.”

“Apa aku harus memakai gaunmaksudmu?” tanya pria itu sambil menenggak kaleng ditangannya.

“Ani.. Jas ini maksudku.. Kauharus membelinya untuk pernikahanmu kelak..” Sungyeol berlari kecil menuju jasyang ia maksud.

“Eum?” Alis pria itu terangkatsatu.

“Kau customer service di sini?”tanya pria itu dengan senyum tetap mengembang di bibirnya.

“Ani, partner Sunggyu hyung.”Kata Sungyeol cepat.

“Lalu kenapa kau menawariku jasitu?”

“Ya hanya ingin menunjukanpadamu, jas ini buatan salah satu kolega Sunggyu hyung. Dan aku bisa menjaminjika jas ini yang terbaik.”

“Hahaha.. Kau sedang belajarmerketing?”

“Apa terlihat seperti itu?” tanyaSungyeol malu.

“Heh bodoh, untuk apa kaumenawarinya jas itu Sungyeol.”

Suara Sunggyu memecahkanperhatian Sungyeol dan pria di sudut sofa tersebut.

“Hyung..” Sungyeol mendekat kearah Sunggyu.

“Kau ini sudah tidak sopanpadanya, minta maaflah karena kau sudah merayunya untuk membeli jas yang sudahdia buat sendiri” Kata Sunggyu pada Sungyeol. Sunggyu melangkah menuju priayang ia maksud, senyum Sunggyu mengembang.

“Mwo?” Sungyeol melongo.

Sunggyu memeluk erat pria yangkini ada di hadapannya.

“Dongwoo~ah.. Kenapa baru kesini? Aku rindu sekali..”

“Siapa dia?” Tanya Woohyun yangentah tiba-tiba datang dari mana, kepada Sungyeol. Sungyeol hanya menjawabdengan bahunya yang ia angkat, sebagai tanda tidak tahu.

“Yeoll, Namoo.. Kenalkan, iniDongwoo.. Dia temanku, dia yang merancang jas untuk gaun-gaunku. Dan mulai saatini dia resmi masuk dalam timku bersama Sungyeol.”

“Senang bisa bertemu kalian..”kata Dongwoo sambil menyalami satu persatu kenalanan barunya.

“Wah kau yang merancang jas-jasini? Tidak ada potongan desigener jenius di wajahmu, tapi..”

Buughh!! Sunggyu menyikut perutWoohyun.

“Jaga bicaramu Namoo!” Sunggyumengeluarkan tatapan mematikan kepada Woohyun.

“Mian aku hanya bergurau. Aku NamWoohyun, kekasih Gyupit. Kau akan sering melihat wajah tampanku di siniDongwoo-ssi.”

“Dan namja manis ini bernamaSungyeol, kau juga akan sering melihat wajahnya. Bahkan sangat sering.” TambahWoohyun.

“Naise!! Sepertinya akanmenyenangkan beberapa saat di Korea, mohon bantuannya teman-teman.” UcapDongwoo.

Sungyeol menatap teman barunyaitu. Tidak disangka, karya bagus diperoleh dari pria yang berwajah agakselenge’an dan terkesan cuek. Penampilan pria itu yang bergaya hip-hop eleganmampu menghasilkan jas yang begitu gagah dan formal, jauh dari kepribadian sangperancang. Sungyeol mulai mengagumi Dongwoo, sama seperti ia mengagumi Sunggyu.

“Dongwoo-ssi, mari ku antar keruang kerjamu..” Kata Sungyeol.

“Mwo? Aku dapat ruang kerjajuga?” Tanya Dongwoo sambil menyibakan rambutnya.

“Tentu, aku sudahmenyiapakannya.” Kata Sunggyu sambil mendorong tubuh Dongwoo menuju ruanganyang ia maksud.

“Apa tidak berlebihan Sunggyuhyung? Aku tidak lama di Korea.”

“Hei kau cerewet sekali..”

Mereka berempat menuju lantaiatas dengan sedikit bergurau dan tertawa ringan. Tak terlihat bahwa salah satudi atar mereka adalah orang baru, kebersamaan itu tumbuh begitu cepat dan apaadanya. Seperti sudah saling kenal lebih lama dari beberapa menit yang lalu.

~~~TBC~~~
Haisemua, apa kabar? Maaf ya baru update.. Kerjaan numpuk banget, ga sempet buatnerusin ff..  Maaf juga kalo bikinkecewa, part selanjutnya semoga bisa lebih panjang dan lebih seru. Harapbersabar nunggu ya..
Mohonjangan lupa buat komen..
Thankyousemua, sini cium satu-satu..

3 komentar:

  1. Hai thor, aku penggemar ff my beloved designer mu loh! Maaf aku baru nulis komen disini, khilaf thor #ditimpuk

    kapan lanjutnya thor? Aku penasaran sama lanjutannya. Fast ya thor, fighting!

    BalasHapus
  2. Ini mana lanjutannyaaa author-niiiiimm

    BalasHapus
  3. Hai thor ni ff gak di lanjutin yah,, padahal ceritanya bagus kata2nya jga bagus,, ngegantung bnget thor pdahal kisah woogyu kan baru dimulai,, plise lanjut thornim jebbal juseyo

    BalasHapus