Kamis, 30 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 6

Title:My Beloved Designer

Author:@hervialilly (follow yah kalo mau) >_

Cast:   Kim Sunggyu               Kim Jaejong
            Nam Woohyun             Jung Yonho
            Kim Myungsoo            MissA’s Fei
            Lee Sunyeol                 Tasty’s Jung Soryong

Part:6


Rated:Aman.


Makasihpara reader yang masih setia baca sampai part 6 ini. Iya deh karna masalahjudul kayanya udah gda masalah sejauh ini, jadi kita pake ini aja. Ini partudah panjaaaaaang banget ni, kurang apa coba?? Ahahha..
Enjoy yourreading, better leave comment after this.





Sunggyu mengkerjap-kerjapkan mata sipitnya denganlucu. Wajah imutnya tampak kemerahan. Nafas dan detak jantungnya masih belumnormal tatkala tangan Woohyun yang sebelumnya berada di dagu Sunggyu kiniberpindah ke bibir Sunggyu. Woohyun menyeka pelan bekas kecupan lembutnyamenggunakan ibu jarinya lalu tersenyum.

Pletaaaaak!!

Astaga.. Lamunan Woohyun tentang bagaimana iaberaksi mencium Sunggyu terhenti ketika ia merasakan jitakan dari orang yangsedang ada dalam angan-angannya. Itu artinya semua yang terjadi baru saja tidaknyata? Ciuman itu tidak ada?

“Appohyung..” Woohyun merajuk manja.

“Hey! Nam Woohyun! Kenapa kau malah senyum-senyummengerikan seperti itu eoh? Ku ingatkan kau! Jangan sok-sokan berkata sepertiitu! Kalo toh aku sukses, itu berkat diriku sendiri dan orang-orang dekat disekitarku!” Woohyun tersenyum geli mendengar omelan Sunggyu. Bagaimana bisa iamembayangkan hal yang mustahil.

Mana mungkin namja manis yang galak itu akanterima-terima saja jika Woohyun hendak menciumnya, baru saja memajukan bibirWoohyun langsung di pukul bahkan mungkin dicekik hingga tak bisa bernafas lagi.Begitulah kemungkinan terjadi jika Woohyun nekat mencium orang yang duduk disampingnya.

“Dan satu lagi! Jika berbicara denganku tidak usahmendekat-dekatkan wajahmu kehapanku! Kau sungguh menyeramkan jika dilihat lebihdekat! Stop being like that, stop anymore..” Sunggyu kini benar-benar berdiridan beranjak meninggal Woohyun di ruangan sendrian.

“Arrrggghh.. Woohyun pabo!! Tahu jika pada akhirnyakena marah kenapa tadi tidak kau cium betulan saja. Toh sama, belum memciumjuga dia tetap galak dan sangat sulit dijinakkan.” Woohyun mengacak frustasirambut hitamnya, dan kesal pada dirinya sendiri. Ia mengeluarkan poselnya danmendial nomor yang tertera di layar.

“Ayo nanti malam ku teraktir kau makan! Tidak mau?Apa? Kontrak haram katamu? Yak! Berani betul kau bicara seperti itu KimMyungsooooo!! Baiklah biar aku mengajak Sungyeol saja, dan kami akan makanmalam romantis berdua. Ahahaha” Woohyun terlihat sedang menakut-nakuti lawanbicaranya.


~~~***~~~


“Sudah hyung?” tanya Sungyeol begitu ia melihatSunggyu masuk ke butik mewahnya.

“Heum.”Jawab Sunggyu singkat.

“Adaapa denganmu hyung?” Sungyeol yang mengetahui partnernya dalam keadaan tidakbaik-baik saja ini mendekat.

“Akukesal!” Sungyeol mengerutkan keningnya.

“Waeyo? Apakah tentang Woohyun lagi? Aku bisamenebaknya hyung! Di keningmu terpampang jelas tulisan ‘ini karena Woohyun’..ahahha.. Ku sarankan kalian berbaikan dan berhubunganlah selayaknya manusiadewasa, tidak
usah terus menerus bertengkar.” Sunggyu mendengus mendengar sarandari Sungyeol.

“Dia selalu berperilaku buruk padaku Yeol. Daripertama bertemu hingga detik ini, dia selalu mempermainkanku.”

“Ku rasa tidak ada yang buruk darinya. Dia sopan,walaupun kadang berlebihan. Dia juga manis, selalu mengatakan hal-hal yangpositif dan baik. Setidaknya begitu yang ku tangkap sejauh ini.” Sungyeolberusaha memikirkan kelebihan Woohyun yang mana lagi agar Sunggyu sedikitberpikiran baik tentang Woohyun.

“Kau? Kenapa kau jadi membelanya eoh?” Sunggyu yangtidak terima Sunggyeol memuji Woohyun.

“Akh aniyo hyung, bukan membelanya.. Hanya saja..”Kriiing kriiiing kriiiiing.. dering ponsel Sunggyu.

“Eung?? Nomor baru lagi.. Nugu?” Sunggyu bergumampelan lalu menyentuh simbol telepon berwarna hijau.

“Yeobboseyo?..” Sunggyu melangkahkan kakinya menjauhdari Sunyeol. Jantungnya terpacu ketika mendengar siapa yang meneleponnyasekarang.

“Oh hyung.. Ada apa? Oh.. nde, sudah selesaisemuanya untuk hari ini. Aku dan Sungyeol tinggal merapihkan beberapa dan besokkami lanjutkan.” Sunggyu berkata senormal mungkin, ia berusaha agar tidak adasuara bergertar keluar dari bibirnya.

“Malam ini? Baiklah.. Ada yang ingin ku katakan jugapadamu. Tidak usah menjemputku, kita bertemu di sana saja. Hyung katakan sajatempatnya. Oke.. Arraseo.. Nde.. Annyeong..” Sunggyu mematikan saluranteleponnya terlebih dahulu. Ia mendesah lemas dan berjalan kembali mendekatiSungyeol.

Kriiing kriiiing kriiiiing.. Kini ponsel Sungyeollahyang berdering nyaring.

“Hyung..” Sungyeol langsung menyapa orang di sebrangsana.

“Wah jinja? Asiiiikkk.. Tentu aku mau. Eum? Kenapatidak mengajaknya sendiri saja?” Sungyeol melirik Sunggyu yang sedang sibukmengelus-elus karyanya.

“Aahahha.. Baiklah nanti kami datang, jangan kawatirhyung. Aku akan menyeretnya! Ahahaha.. Iye beres serahkan padaku! Bye..”Sungyeol mendekati Sunggyu dan memeluk tubuh gendut itu dari belakang dengangemas, ia mendaratkan dagunya di bahu Sunggyu.

“Hyung.. Ayo makan malam bersamaku..” Sunggyulangsung membalikan badannya dan berusaha melepaskan pelukan Sungyeol.

“Yak! Kau bukan anak kecil lagi, berhenti bersikapmanja padaku! Aaaakkk..!!” Sungyeol malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Kau juga seperti anak kecil, hyung.. Carilahkekasih, agar kau tau betapa nikmatnya jika dipeluk kekasih.”
Sungyeolmelepaskan pelukan itu dan mengacak-acak rambut Sunggyu seolah dia sedangmenasehati anak kecil.

“Kenapa ucapanmu sama seperti yang L katakan padaku?Ya Tuhan, orang-orang disekitarku sudah menghawatirkan tentang ke-single-an kuyang sebenarnya aku pun tak peduli.” Sunggyu merapihkan rambut kecoklatan yangagak berantakan itu.

“Aahahh.. Berarti memang sudah waktunya kau punyakekasih. Semoga sebentar lagi. Ah ayo nanti ikut makan malam bersamaku. Maukan? Euum? Mau yah..” Sunggyu mencoba merayu dengan menggoyang-goyangkan tanganSunggyu.

“Mian Yeol, aku ada acara nanti. Kau kalah cepat.Besok saja kita makan bersama, biar aku yang meneraktirmu.” Sungyeol kagetmendengar Sunggyu sudah memiliki sebuah janji terlebih dahulu.

“eoh? Dengan siapa hyung? Aku temanmu satu-satunyadi dunia ini, tidak mungkin kau pergi dengan orang lain. Andweeee!!” Sungyeolberusaha memaksa Sunggyu agar ikut dengannya.

“Enak saja! Temanku banyak! Sembarangan sekali kuYeol. Jja, aku ke atas dulu berkemas. Kau pulanglah, tidak usah menungguku..Annyeong!” Sunggyu melesat ke lantai dua untuk menghindari tatapan Sungyeol.
Bagaimana Sunggyu tega menolak ajakan namja tinggi itu, ia merasa menghianatiSungyeol karena tidak menceritakan apa yang membuatnya tidak bisa pergibersamanya.


~~~***~~~


Woohyun dan Myungsoo, dua namja tampan itu duduk disebuah restoran sesekali melihat jam tangan. Mereka menggunakan blazer berbedamodel dengan warna lembut. Pakaian mereka terlihat santai namun tetap terkesanresmi. Woohyun melambaikan tangannya begitu melihat sosok yang iatunggu-tunggu.

“Yeol..” Seru Woohyun. Sungyeol tersenyum manis danmendekat ke arah meja.

“Mana Gyupit?” Woohyun kembali memusatkan pandanganke arah pintu utama restoran.

“.....” Sungyeol menggeleng lemas kemudian duduk dikursi yang sudah disediakan.

“Kau mengundang Gyupit-mu juga hyung? Mana eoh?”Myungsoo ikut-ikutan menengok-nengokan kepalanya mencari seseorang.

“Gyu hyung tidak bisa datang.. Mian tidak bisamenyeretnya kesini. Lain kali saja, aku pasti mengajaknya. Kau terlambatmeneleponku tadi hyung.” Sungyeol mencoba menjelaskan pada Woohyun.

“Oh.. Ahaha tidak apa Yeol, ini hanya makan malambiasa. Lain kali juga bisa, asal kau datang aku sudah senang. Ekheeemm..Apalagi orang ini pasti sangaaaaaat senang..” Woohyun nenepuk-nepuk bahuSungyeol kemudian ia bergumam lirih setelah berpura-pura batuk menyindirMyungsoo.

“Eoh?” Myungsoo mengangkat telunjuknya ke arahpintu, ia memberi kode agar yang lain mengikuti pergerakan tangannya. Sontakmereka kaget dengan apa yang mereka lihat sekarang. Sunggyu memasuki restoran,tidak seorang diri! Ada namja lain mengikuti di belakanganya, semakin dekatsemakin jelas siapa namja itu. Sunggyu menghentikan langkahnya ketika iamelihat tia namja yang ia kenal sedang duduk sambil memperhatikannya.

“Ka.. Kalian di sini?” Sunggyu merasa gugup danmalu. Ia seperti tertangkap basah sekarang ini. Ia memandang wajah Sungyeolyang terlihat kecewa.

“Wah.. Kebetulan sekali. Gyu, kita gabung saja.Bagaimana? Boleh kita bergabung dengan kalian?” Namja di belakang Sunggyumerangkul bahu Sunggyu dan menuntunnya ke tempat duduk.

“Bol.. Boleh.. Bukankah mengasikan jika ramai-ramai.Ahahha..” Woohyun mempersilahkan ‘new comer’ itu. Sekarang Woohyun tahu apayang menyebabkan Sunggyu menolak ajakan Sungyeol.

“Jja.. Pesanlah, hari ini aku yang mentraktir!”Woohyun melambaikan tangan kepada petugas restoran tersebut.

“Ani! Aku saja yang teraktir, hari ini adalah hariada yang ingin aku lakukan. Kalian sekaligus menjadi saksinya.” Soryongtersenyum semangat.

“Ani! Biar aku hyung.” Woohyun mulai menaikan nadabicaranya.

Sunggyu, Myungsoo, dan Sungyeol hanya menatap ngerikepada kedua namja itu. Seolah ada getaran-getaran ribuan volt listrik diantaratatapan Woohyun dan Soryong.

“Baiklah-baiklah.. Aku mengalah padamu Namoo..”Akhirnya pertahanan Soryong hancur juga.

Ketika makan malam yang mereka pesan sudah tiba,hanya ada suara garpu dan pisau yang meramaikan suasana. Soryong mencobamembuka pembicaraan namun suasana kembali hening beberapa saat berikutnya.Seperti sedang berada di acara dunia lain yang angker. Wajah Sungyeol terlihatpucat, ia melirik Sunggyu kemudian bergantian melirik Woohyun. Sunggyu melahaphidangan dengan wajah berseri tanpa menyadari keadaan sekitarnya. Woohyunmendesah pelan lalu membetulkan posisi duduknya yang terasa pegal. Myungsoomencoba mengalihkan rasa bosannya dengan bermain gelas yang ia pegang danmenggoyang-goyangkan isinya yang berupa wine.

“Akh.. Selesai juga. Kenyang, Woohyun hyungterimakasih. Ini baru pertama kalinya aku datang ke restoran ini. Ternyatanyaman dan makanannya lezat.. Eheheh..” Sungyeol mencoba mencairkan suasana.

“Nado, aku juga pertama kali ke sini. Akan kujadikan salah satu tempat favoritku mulai detik ini.” Sunggyu ikut berkomentar.

“Semua sudah selesai makan kan?” Soryong tiba-tibabangkit dari duduknya. Ia berdiri tegap mengahadap teman-teman di mejanya.

“Ehemm.. Sunggyu ah~~” Soryong mengulurkan tangannyakepada Sunggyu.

“Nde?” Sunggyu menatapnya bingung. Soryong memberisenyuman manis dan meraih tangan Sunggyu agar ikut berdiri bersamanya. Sunggyuyang sebenarnya masih ingin duduk karena kekenyangan akhirnya menurutipermintaan Soryong. Woohyun, Sungyeol, dan Myungsoo hanya saling pandang secarabergantian. Dapat dipastikan mereka bertiga bertanya-tanya apa yg akan terjadiselanjutnya.

“Gyu.. Ku rasa, kau tidak pernah tahu akanperasaanku padamu selama ini. Sekarang, di hadapan teman-teman aku mencobamengatakannya. Eum.. Sebenarnya agak malu, namun ini diluar rencanaku. Sunggyu,maukah kau menikah denganku?”

“Mwooooo?” Sunggyu, Woohyun, Sungyeol, dan Myungsookompak membuka lebar mulut mereka. Mereka menyerukan keterkejutan secarabersamaan tanpa disengaja, reflek begitu saja ketika mendengar peryataanSoryong. Tidak ada angin atau hujan mengapa Soryong tiba-tiba melamar Sunggyu?

“Tamat sudah riwatku ya Tuhan..” Woohyun bergumampelan sambil memejamkan matanya. Ia ingin segera pergi dari situ sekerang juga,ia tidak bisa jika harus melihat Sunggyu seperti itu.

“Hyung.. jangan bercanda, jebal..” Sunggyu menelansalivanya. Wajahnya merah padam, ia berusaha menahan emosi yang sewaktu-waktubisa meledak.

“Ani.. Aku tidak pernah bencanda. Aku mencintaimuGyu, aku tahu kau juga mencintaiku. Aku bisa melihat dari matamu.. ” Sunggyumelepaskan genggaman tangan Soryong, tubuhnya terasa lemas terkulai. Ia kembalimedudukan tubuhnya di kursi, seolah Sunggyu tidak akan mampu berdiri jika terusmemilih untuk berdiri.

“Besok aku kembali ke China, maka dari itu akuberusaha mengatakannya sekarang. Gyu, bersabarlah tiga bulan lagi, aku akankembali untuk menikahimu..” Woohyun seperti mendapat pukulan keras di dadabidangnya dari sebalok kayu.

Sunggyu memejamkan matanya seolah berpikir keras,tanganya bergetar hebat, dan ia mencoba memberanikan diri menatap Soryong.

“Hyung.. Maafkan aku, aku tidak pernah mencintaimu.Mungkin selama ini kau salah paham tentang perasaanku. Hyung.. Aku beranibertaruh, noona Fei satu-satunya orang yang bisa membahagiakanmu. Ak..”perkataan Sunggyu terpotong.

“Gyu..” Soryong seakan ingin kembali menjelaskan danmengungkapkan bagaimana selama ini ia begitu memuja namja bermata sipit itu.

“Aku akan menikah hyung, bagaimana mungkin akumenerima lamaranmu padahal tadi siang aku baru menerima lamaran dari oranglain?” Sunggyu tersenyum lalu menggenggam tangan Soryong.

Layaknya obat nyamuk yang tidak tahu apa-apaWoohyun, Sungyeol, dan Myungsoo menampakan wajah bingung mereka. Woohyunmengepalkan erat tangannya, ketika mendengar jawaban Sunggyu. Sungguhmenyakitkan sekali, siapa yang berani melamar Gyupitnya? Bahkan orang itu lebihgerak cepat dibanding Soryong.

“Hyung.. Kau juga harus menikah sama sepertiku suatusaat nanti, dengan wanita yang baik dan kelak menjadi ibu dari anak-anakmu. Akusangat berterimakasih karena kau mencintaiku, dan aku sungguh tidak menyangka.Namun sekali lagi maaf.. Aku sangat mencintai calon suamiku hyung..” Soryongmenatap Sunggyu dengan pilu. Lamarannya ditolak saat itu juga dihadapan semuaorang.

“Gyu.. Kau tidak pernah berkata kau memiliki kekasihsebelumnya. Kau juga tid...” ucapan Soryong terhenti begitu Sunggyumenginterupisinya.

“Namoo, apa kau tidak mau membantuku menjelaskanhubungan kita pada Soryong hyung?” sontak Woohyun membelalakan matanya.Myungsoo dan Sungyeol juga tidak kalah kagetnya, dalam waktu beberapa menitsaja pernyataan mengagetkan secara bertubi-tubi menghujam penedengaran mereka.

“Nde? Kenapa aku?” Woohyun menujuk wajahnya sendiri.

“Yaaaaah~~ kau bencada oeh? Apa maksudmu ‘kenapaaku?’ Namoo..” Sunggyu memelotokan mata sipitnya dan memberi kode kepadaWoohyun agar mengikutia apa yang ia lakukan. Woohyun yang menangkapsinyal-sinyal tersebut langsung bertindak cepat dan beranjak dari duduknya. Iamendekati Sunggyu, membukukan tubuhnya lalu memeluk sunggyu dari belakang.

“Maaf Soryong hyung.. Entah kau bercanda atauserius, tapi namja gendut ini sudah resmi menjadi milikku siang tadi.”

Chup! Woohyun mencium Singkat pipi kanan Sunggyu.

“Namoo.. jadi aku harus menyerah tepat ketika akubaru menyatakan cintaku?” Woohyun dan Sunggyu tidak menjawab. Woohyun merasakasihan melihat wajah tampan Soryong terlihat begitu sedih dan sakit.


~~~***~~~


“Hyug, kenapa kau menumpang mobilku eoh?” Woohyunmeyetir dambil melirik namja yang kini sedang duduk di samping kanannya.

“Yak! Apa aku harus pulang naik taksi padahaljelas-jelas ada kau di sampingku. Soryong hyung akan curiga bodoh! Tidak peka!Huh!” Sunggyu memukul pelan lengan Woohyun.

“Appo hyung, harusnya kau menciumku karena kau sudahmembantumu. Bukanya malah memukulku seperti ini?” Woohyun memasang tampangmemelasnya kemudian kembali menatap lurus jalanan.

“Cium? Aigoooo aku sampai lupa, apa-apaan kau tadimenciumku oeh? Pipiku terasa gatal setelah itu ya Tuhan..” Sunggyu menunduk.

“Ya Tuhan bagaimana ini..” Suaranya berubah menjadipelan dan bergetar. Woohyun yang mengetahui perubahan drastis namja disampingnya langsung menepikan mobil mewahnya di pinggir jalanan yang sepi.

“Hyung..” Woohyun mencoba mengangakat wajah Sunggyuyang memerah, air matanya mengalir deras, isakannya terdengar jelas di telingaWoohyun.

“Hyung, don’t cry please..” Woohyun menyeka air mataSunggyu dengan lembut.

“It’s.. Actually it’s so hard if you know how this situation Nam Woohyun..”Isakan Sunggyu membuat Woohyun tak tega, ia mendorong kepala sunggyu agarberada di bahunya.

“Arra.. tapi ku mohon jangan menangis lagi hyung,itu sama saja kau ikut menyakiti perasaanku. Bagitu sakit jika aku harusmelihat air matamu..” Woohyun menepuk dan mengelus pelan punggung Sunggyu,namun ssakan Sunggyu malah berttambah parah dari sebelumnya.

“Huweeee.. hiks.. hiks.. kenapa kau sem.. hiiksss..sempatnya gombal disaat seperti.. hiiikss.. ini.. hiikss..”
Sunggyu kewalahandalam berbicara karna ia juga harus menahan sesenggukannya sekuat mungkin.

“Ani.. Aku berkata jujur hyung. Jja, jangan menangislagi.. Matamu hilang tertelan bengkak jika kau terus-terusan seperti ini..”Woohyun kembali menyeka air mata Sunggyu.

“Gumawo Woohyun ah.. terimakasih sudah membantukudan menemaniku..” Woohyun melepaskan dekapannya dan kembali memegang kemudi.

“Nde.. sama-sama hyung.. Sudah tenang? Apa kita bisamelanjutkan perjalanan?” Sunggyu mengangguk sebagai tanda persetujuan.


~~~***~~~


“Kau tahu Myungsoo-ssi? Aku sangat kaget! Ya Tuhan,seperti menonton drama secara langsung” Sungyeol histeris dan tampa sengajamemegang langan Myungsoo yang sedang mengemudi.

“Nado..” Myungsoo menjawab singkat. Bukan jawabandingin, namun lebih tepatnya jawaban gugup.

“Aku kasihan kepada Sunggyu.. Heuuummm..” Sungyeolmengembuskan nafas lewat hidung bangirnya.

“Wae? Bukankah harusnya kasihan pada Soryong hyung?”Myungsoo menolehkan pandangannya ke arah Sungyeol.

“Akh molla! Molla! Molla! Percintaan selalu sajamembuat orang bingung dan kadang harus merasakan sakit..”

“Apa kau pernah tersakiti?” Sungyeol mengelengcepat.

“Kekasihmu pernah membuatmu bingung?” Myungsookembali bertanya dan Sunyeolpun kembali menggelengkan kepalanya.

“Ya lalu bagaimana kau tahu kalau cinta itumenyakitkan jika kekasihmu sendiri memperlakukanmu denan baik?” Sungyeolmemalingkan wajahnya ke arah Myungsoo, menatapnya sebentar lalu menundukankepalanya dengan lemas.

“Bukan kekasihku yang baik, tapi memang aku tidakpunya kekasih sejak aku dilahirkan. Puas kau Myungsoo-sii?”

“Oh..” Myungsoo hanya ber-oh saja membalas ucapanSungyeol.

“Aku ke apartemen Gyu hyung saja, mungkin diamembutuhkanku nanti. Aku sedikit menghawatirkannya.”

“Nde Sungyeol-ssi..” Myungsoo melirik namja manis disampinya itu.

“Panggil aku Sungyeol saja, panggil hyung jika kaumau.

“Hyung? Apa tidak apa-apa?” tanya Myungsoo ragudisertai rasa senang. ‘One step closer Myungsoo!!’ batinnya.

“Tentu tidak apa-apa..”


~~~***~~~


Woohyun tampak bingung melihat namja yang tadi terusmenangis kini malah sudah tertidur pulas di mobilnya . Mereka sudah sampaiparkir area apartemen mereka sekitar dua puluh menit yang lalu, Woohyunpunsudah mematika mesin mobilnya, namun tidak ada tanda-tanda namja sipit ituterjaga.

“Kau pasti sangat lelah..” Woohyun membelai pipihalus Sunggyu.

Chup! Woohyun mendaratkan bibirnya di kening Sunggyudan mengecupnya singkat. Jika dijumlah dengan ciuman di restoran tadi, ituartinya sudah dua kali namja berotot itu mencium Sunggyu.

“How cute you are..” Woohyun menyenderkan tubuhny dijok kemudinya, ia mencari posisi yang pas agar bisa terpejam seperti Sunggyu.

Satu setengah jam mereka tidur lelap dengan mimpimasing-masing, hingga akhirnya Sunggyu terbangun karena badannya terasa pegaltidur dengan posisi duduk.

“Eungg..” Sunggyu mengucek matanya dan melihat jamdigital yang ada di dasboard mobil Woohyun.

“Sudah jam dua pagi eoh?” Sunggyu menoleh menyadariWoohyun tertidur sambil melipat kedua tangan di dadanya. Nafasnya ketikatertidur dapat Sunggyu dengar dengan jelas. Sunggyu mengamati modelnya itu lalutersenyum tipis.

“Woohyun.. Nam Woohyun..” Sunggyu memegang lenganWoohyun dan menggoncangkannya pelan.

“Namoooo..” Sunggyu kembali mendekatkan wajahnyaagar suaranya terdengar oleh Woohyun. Namun Sunggyu tiba-tiba merasa tidak tegajika harus membangunkan namja tampan itu. Tangan Sunggyu bergerak ke arahkepala Woohyun dan mengusapnya, sadar dengan apa yang barusaja dilakukanSunggyu langsung kembali menarik tangannya. Woohyun yang merasakan adapergerakan di rambutnya segera terbangun dan menegapkan posisi duduknya.

“Akh maaf hyung aku malah ikut tertidur, apa kaulama menungguku untuk bangun?”

“Ani..” Sunggyu membuka kotak tisu dan mengulurkanyapada Woohyun.

“Kau berkeringat, kau pasti kepanasan karnamematikan mesin mobil.”

“Akh benar, rasanya memang panas sekali.. Pantas akuterbangun..” Woohyun mengipas-kipaskan blazer yang ia kenakan agara menimbulkansedikir angin.

“Diamlah..” Sunggyu mengarahkan tangan yang disertailipatan tisu ke pelipis Woohyun. Sunggyu mengelap tetesan keringat itu denganhati-hati. Pergerakannya menjadi kaku ketika ia sadar bahwa namja yang sedangia berkeringat itu menatap lekat wajah Sunggyu. Woohyun menurunkan tanganSunggyu yang kini sedang sibuk menyeka dahi Woohyun. Sunggyu membalas tatapanmata Woohyun.

“Wae?” tanya Sunggyu heran.

“Maaf hyung aku sudah tidak bisa menahannya..”Woohyun menarik Sunggyu dalam dekapannya.

“Woo.. Woohyun ah~~” tangan Woohyun mulai berpindahke pinggang Sunggyu, menjeratnya lebih dalam.

“Biarkan seperti ini hyung.. Ku mohon ijinkan akumemelukmu seperti ini..” Sunggyu yang merasakan nyaman oleh dekapan hangat ituperlahan menutup matanya. Ia melingkarkan tanganya membalas dekapan Woohyun.Ini pertama kali bagi keduanya merasakan hangatnya pelukan yang menenangkan.Woohyun yang sering berganti-ganti kekasihpun tidak pernah merasakan pelukansenyaman ini sebelumnya.

Woohyun mulai melonggrkan pelukannya, ia kembalimenatap Sunggyu sambil tersenyum. Ia kembali menggenggam kedua tangan Sunggyulalu mendekatkan wajahnya.

“Menghindarlah jika kau tidak mau hyung..” BatinWoohyun. Woohyun kembali sedikit mengikis jarak mereka.

“Ku mohon menghindarlah hyung sebelum semakindekat..” Woohyun kembali berbicara pada dirinya sendiri.
Sunggyu menggenggam kencang tangan Woohyun ketikawajah pria itu kian mnedekat. Kuku-kuku Sunggyu dapat dirasakan jelas olehtangan Woohyun. Woohyun tahu namja di hadapannya sedang gugup. Sunggyucepat-cepat menutup matanya dengan rapat sampai menimbulkan kerutan-kerutankulit di sekitar mata sipitnya itu.

Woohyun mengembuskan nafasnya memberi tanda bahwajarak mereka sudah sangat sangat teramat dekat.
“Sudah terlambat jika kau mau menolakku..” Woohyunberkata dan langsung mencium lembut bibir Sunggyu. Ia tersenyum di tengahlumatannya. Jadi seperti inilah rasanya mencium Sunggyu yang sebelumnya hanyabisa ia bayangkan saja. Kecupan Woohyun sangatlah lembut, ia tidak menuntutSunggyu agar membalasnya.
Woohyun menuntun tangan Sunggyu ditengah kecupanitu, ke arah dada bidangnya agar Suggyu dapat merasakan detak jantung Woohyunyang sedang terpacu. Sunggyu yang merasakan pergerakan bibir Woohyun kembalimecengkeram kuat tangannya, dan kini dada Woohyun menjadi korban tusukankuku-kuku Sunggyu.
Ya Tuhan begitu bahagia Woohyun akhirnya dapatmencium orang yang begitu ia sayangi. Dapat dipastikan seratus persen bahkanseribu persen ciuman ini benar-benar terjadi. Bukan sekedar bayangan Woohyun,walapun dalam bayangan itu terasa seperti nyata.

Woohyun memegang kepala Sunggyu dan menyapu lembutbibir Sunggyu dengan bibirnya.

“Euuummmhh..” suara nafas Sunggyu terdengar merdu ditelinga Woohyun, Sunggyu pasti tidak meyadari bahwa baru saja ia sedikitmendesah. Telinga Sunggyu hanya dapat mendengar bunyi-bunyi halus yangdihasilkan oleh bibir Woohyun. Woohyun mencoba membuka matanya dan sedikitmelihat wajah Sunggyu manis Sunggyu. Dijauhkan bibirnya dari bibir Sunggyu,Woohyun menatap Sunggyu yang kini mulai membuka matanya. Sunggyu tidak tahuharus menyembunyikan wajah malunya di mana, mata Woohyun seolah mengkunci pergerakanSunggyu agar tidak berpaling.

Chup! Bibir sexy woohyun kembali mencium bibirSunggyu singkat. Hanya sedetik saja kecupan ini, tetapi mampu membuat dadaSunggyu bergemuruh kembali. Woohyun mengacak rambut Sunggyu.

“Mianhae hyung.. Ku mohon jangan membenciku setelahini..”



~~~TBC~~~

AAAKKKKtidaaaakkksss.. kali ini beneran kok ciumannya, jangan timpuk author nde.. Eheheh..Maaf yah kalo alur kelamaan, bikin gregetan para reader, dan mungkin ada yangpengen cepet-cepet
ditamatin aja. Bisa dipastikan ff ini bakalan panjangpartnya, mungkin 10 lebih. Jadi kalo reader ada yang ga suka “episode” banyaksilahkan berhenti membaca di part ini, soalnya kalo masih dipaksain takut malahjatuh cinta sama ffnya (idih apa sih thoooorr?). Aahahha.. Bencanda, pokoknyawajib baca sampe tamat! Gak boleh enggak! Titik! *maksa
Yangterakhir dan yang paing penting, ditunggu commentnya. Yang belum comment dipart sebelumnya silahkan di part ini WAJIB comment.
Gumawo mybeloved reader.. *Bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar