Kamis, 30 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 4

Title:My Beloved Designer

Author:Yeol’s Love @hervialilly (follow yah kalo mau) >_

Genre:entah

Part:4

Rated: Aman, NC kapan-kapan.

            Haiiireader akhirnya comment nyampe 30an juga yah, walaupun ada nyempil comment dariauthor juga buat genep2 dah kaga ngapa =_= Sesuai janji klo nembus 30 bakalupdate part selanjutnya. Gumawo.. Enjoy your reading.




Namja itu berjalan ke arah meja. Pakaian yang iakenakan tidak terlalu mencolok, manum karena padu padan yang apik mampu membuatsiapa saja yan melihat bisa tahu kalau ia jua seorang designer handal.

“Annyeong semua.. Saya Lee Sungyeol, euum temangSunggyu hyung..”

Ia membungkukan tubuh sebagai tanda salam danmelambaikan kedua tangannya kepada semua yang ada di meja tersebut sambiltersenyum ceria.

“Akh kyeopta!! Sini, duduk di sampingku Sungyeolah..” Kim Jaejong yang memang ramah pada semua orang langsung berdiri danmenggandeng tanggan Sungyeol menuju kursi kosong di sampingnya.

“Ini eomma ku, ini L sepupuku, dan yang ini Woohyunteman L.” Sunggyu mencoba mengenalkan satu persatu kepada Sungyeol. Matanyayang berbinar  mengenalkan eomma dansepupunya seketika berubah menjadi ‘sok dingin’ tatkala memandang orang yangterakhir ia sebut, ia mendengus kesal.

“Ehehe.. Senang bisa bertemu kelurga Sunggyu hyung..Sunggyu hyung banyak menceritakan tentang kalian sewaktu aku berkunjung keParis” Sungyeol berbicara sambil menggaruk lehernya, ia seperti gerogi dudukdiantara keluarga Sunggyu. Apalagi lagi sekarang ia sadar bahwa ada dua pasangmata yang sedang memandangnya intens. Satu pasang dengan tatapan panas membara,dan satu pasang lainnya dengan tatapan yang Sungyeolpun tidak tahu artinya.

“Omo! Kau sering ke Paris? Apa yang ia ceritakantentang kami?” Kim Jaejong terlihat penasaran. Ia berpikir pasti anaknya selalumengatakan hal yang baik-baik tentang eommanya.

“Ahahha.. Hanya beberapa kali ajumma. Sunggyu hyungbilang bahwa eommanya cantik dan baik hati, ternyata itu benar. Ajummabenar-benar cantik. Hyung juga bercerita kalau memiliki sepupu seorang modelyang.. yang tam.. tampan..” Sungyeol langsung menundukan kepalanya ketika namjayang ia maksud memberikan respon walaupun hanya dengan tatapan mata saja. Iamenyesali apa yang sudah ia katakan, semua orang pasti tau siapa sepupu yang dimaksud Sungyeol. Secara tidak langsung Sungyeol ingin mengatakan bahwa iasependapat dengan Sunggyu soal ketampanan Myungsoo. Sungyeol kembali mengakatwajahnya ke posisi normal, namun binggo! Mata elang itu masih saja lekatmemandang Sungyeol.

Setelah kurang lebih satu jam mereka habiskan untukmenyatap makan malam dan berbicang hangat, namun tidak dengan Woohyun yang samasekali tak menemukan suasana hangat di sana. Wajahnya masih saja murungsemenjak kehadiran Sungyeol di antara mereka. Rasanya igin menarik tanganSunggyu dan memojokkannya di tembok lalu menanyakan semua yang ada dipikirannya kini.

Woohyun yang masih sibuk dengan pikirannya kemudiantersadar oleh suara Sunggyu.

“Akh! Siapa ini? Sudah tidak jaman bermain-main danmenutup mataku!” Sunggyu yang kesal karena tiba-tiba ada sepasang tanganmenutup matanya dari arah belakang.

“Tebak siapa aku..” Suara itu terdengar dibuatseberat mungkin agar Sunggyu tidak mengenalinya. Woohyun dan semua orang dimeja tersebut hanya terkikik melihat tinggah pria paruh baya itu.

“Sangat tidak lucu jebal!” Sunggyu sekuat tenagaberusaha melepaskan tangan itu dari mata sipitnya. Setelah terlepas Sunggyusegera membalikan badannya dengan wajah kesal namun tiba-tiba berubah menjadireaksi histeris.

“Appa! Ommo!!” Sunggyu langsung menghambur ke arahayahnya. Image angkuhnya seketika luntur kala ia memeluk manja sang ayah.

“Kau rindu ayahmu eoh?” Sunggyu melepaskanpelukannya dan menatap wajah ayahnya.

“Tentu! Eomma bilang Appa kembali tiga bulan lagi.Benar-benar kejutan sekali. Terimakasih sudah kembali lebih awal appa”

“Heiiiisss.. Kalau sudah bertemu anaknya kaulangsung lupa menyapaku dan yang lainnya eoh?” Kim     Jaejong melipat kedua tangan di dadanya.

“ahaha anae-ku cemburu pada Sunggyu?”

“Anio.. Jja duduk, bahkan kau tidak membawakankubunga!” Protes Kim Jaejong.

“Tadinya aku juga ingin membeli bunga begitu mendaratdi Korea. Tapi aku menurungkan niat karena anak itu mendahului ideku!” ayahSunggyu menunjuk orang yang ia maksud. Semua pandangan orang di meja tersebutlangsung mengikuti arah pergerakan jari telunjuk ayah Sunggyu.

Sunggyu terasa lemas dengan apa yang ia lihatsekarang, orang yang sedang mendekat ke arahnya sambil membawa buket bunga itumampu membuat pikiran Sunggyu tak karuan.

“Soo.. Soryong hyung..” tubuh Sunggyu yang terasamasih lemas berusaha berdiri menyambut kedatangan namja berambut pirang dengantubuh tinggi layaknya model papan atas.

“Kau kembali Sunggyu ah..” Soryong menarik tubuhSunggyu kedalam dekapannya. Sebuah pemandangan yang menarik untuk dinikmatisemua orang, namun sekali lagi tidak untuk Woohyun. Soryong memberikan buketbunga tersebut kepada Sunggyu dan kembali menuntun Sunggyu untuk duduk.

“Ige.. Untukku?” tanya Sunggyu gugup.

“Nde.. kau tidak suka?” Soryong menjawab sambilberjalan menuju kursi kosong di sampingg Woohyun. Kemudia memukul dada Woohyunpelan.

“Ani.. Ku pikir untuk eomma” Sunggyu menatap buketbunga yang baru saja ia dapatkan, tubuhnya yang lemas berangsur-angsur kembalinormal. Mungkinkah terlalu lama menahan rindu pada namja pirang itu mampumembuat tubuh Sunggyu hampir tak bernyawa karna pertemuan pertamanya setelahempat tahun tidak saling bertemu.

“Kau masi libur juga Namoo?” Tanya Soryong setelahmendaratkan buttnya di kursi samping Woohyun.

“Nde hyung.. Masih ada seminggu lagi aku bebas daripekerjaanku.” Wajab Woohyun sambil memainkan gelas yang ia pegang.

“hahahha.. Nikmatilah liburmu dengan baik danbersenang-senanglah Namoo. Akh Apakabar semua? Maaf sampai lupa menyapa kepadasemua..”

Soryong menyakan kabar satu per satu orang di mejabulat besar tersebut. Ia juga tak lupa mengenalkan diri pada Sungyeol,satu-satunya orang yang belum ia ketahui sebelumnya. Sikapnya yang mudahbergaul menjadikan nilai plus pada dirinya. Wajah tampannya yang tegas, garisbibirnya yang sexy, tatapan matanya yang hangat, dan senyum manisnya yangselalu mengembang, setidaknya itulah yang ada di pikiran Sunggyu tentang namjaini.

Waktu menunjukan pukul 22.30 ketika mereka sudahkembali ke gedung apartemen di kawasan elit tersebut. Myungsoo dan Woohyunlangsung berpamitan menuju apartemen nomor 119 kemudian Sunggyu, Soryong,Sungyeol, Eomma, dan Appa masuk ke apartemen nomor 120 tepat di samping 119milik Woohyun dan Myungso.


~At Apartemen 119~



Setelah pintu terbuka Myungsoo langsung merebahkantubuhnya di sofa ruang tv.

“Myungsoo..” Ucap Woohyun dengan nada lemas.

“heuuum..” jawab Myungsoo tak kalah lemas.

“Siapa yang harus ku takutkan? Ah ani! Bukan kutakutkan, maksudku.. siapa saingan terberatku yan harus ku perhatikan?”

Woohyun duduk di atas tubuh Myungsoo yang seketikamenjadi kaku karna tertimpa beban berat.

“Akk!! Turun kau hyung! Tulangku patah bila teruskau tindih! Menyebalkan!”

“ Itu karena tubuhmu memakan semua sofa ini bodoh!Ah.. mian.. mian.. coba jawab pertanyaanku yang barusan saja, aku sedang tidakmood bertengkar. Woohyun turun dari tubuh Myungsoo dan membenarkan posisidudukunya.

“Heuuum.. Sebenarnya kau sedang membahas apa hyung?”Myungsoo bangun dari posisi sebelumnya dan kini duduk bersila diatas sofadengan tangan yang ia lipat di depan dada bidangnya.

“Sunggyu, ini tentang Sunggyu hyung. Gyupit tadisempat bilang tentang teman spesial, dan aku teerganggu soal itu Myungsoo ah..”

“Mwo?? Gyupit?? Hahahah.. Nama yang lucu.. ahahah”Myungsoo tertawa sambil menurunkan tangan yang sebelumnya di dada menjadi diperut.

“ haiiiiis.. jinja! Kau tak perlu menertawakanpanggiln kesayanganku padanya! Jawab saja apakah kau tau siapa teman spesialitu? Apkah Gyupit pernah bercetita padamu? Mungkin tentang Sungyeol-ssi atauSoryong hyung atau siapa saja.” Woohyun mulain frustasi.

“Kau benar-benar jatuh cinta pada hyungku?” Myungsoomenyipitkan matanya dan mencoba mencari jawaban dari ekspresi Woohyun.

“Eum!! Mungkin saja memang cinta.. Sejak aku pertamamelihat fotonya kemudian Jaejong eomma sering menceritakan semua hal berbauSunggyu hyung, dan akhirnya bisa bertemu secara langsung. Perasaanku malahsemakin jelas ke arah cinta.. Entahlah.. Rasanya berkembang dengan cepat tanpamampu mencegahnya..”

Myungsoo mendengarkan dengan cermat setiap kata yangkeluar dari mulut teman kerja sekaligus sahabat dekatnya itu. Ia  paham betul sifat sahabatnya yang gemarmenarik perhatian orang dengan gombalan-gombalan yang Myungsoo anggap murahan.Namun tidak saat ini, Myungsoo menemukan ketulusan di sana.

“Jika mengenai Sungyeol-ssi ku rasa kau tidak usahterlalu khawatir. Kalau Sunggyu hyung menganggap ia teman spesial, aku yakindia memang teman spesial namun dalam kerja saja. Lalu jika kau penasaran denganSoryong hyung.. Euumm.. Entahlah.. kemungkinan Soryong hyung setahun lalu putusdengan Fei noona masih ada kaitannya dengan Sunggyu hyung.” Mimik wajahMyungsoo berubah menjadi lebih serius.

“Benarkah? Soryong hyung memutuskan Fei noona karenaGyupit? Apa hubungan mereka?” Wajah Woohyun makin terlihat kusut mendengarucapan Myungsoo.

“Ahahaha.. Hyung itu hanya sepenangkapanku selamaini saja. Jangan terlalu dipikirkan. Pikirkan cara untuk meluluhkan hati bajaGyupit-mu saja daripada kau harus pusing memikirkan masa lalu yang entahbagaimana.” Myungsoo mencoba menghibur Woohyun.

“Tapi masa lalu itu masih ada di masa depan Myungsooyah~~” Woohyun menidurkan lemas badannya di sofa dengan posisi miring sambilmelihat layar LED TV di hadapannya yang sebenarnya tidak menyala.

“Arra.. Kejarlah jika kau pria sejati hyung..”

Myungsoo menepuk-nepung bahu Woohyun kemudian iaberjalan ke arah kamarnya.

Sesampainya di kamar ia segera menutup pintu danmeloncatkan tubuhnya ke bed, diambilnya bantal denan sarung berwarna merahmaroon kemudia ia dekap erta-erat, ia tersenyum riang sesekalimenendang-nendangkan kaki jenjangnya ke udara.

“Sungyeol.. Sungyeol.. Kenapa aku jadi seperti oranggila setelah bertemu dengamu?” Myungsoo kemudian menutup wajah malu-malunyadengan bantal yang ia dekap.


~At Apartemen 120~


“Kau sudah mau pulang Soryong?” Tanya Kim Jaejongyang melihat tanda-tanda Soryong sedang bersiap-siap kembali menggunakan jakettebalnya.

“Nde ajumma, sudah malam.. Sudah waktunya kitaistirahat, begitu juga Sunggyu.. Ia tampak lelah.. selamat malam semuanya, akupulang dulu..” Sunggyu menundukan wajah malunya ketika Soryong mencobamemperlihatkan sikap perhatian.

“Biar ku antar sampai pintu.” Sunggyu beranjak dariduduknya dan mengikuti langkah Soryong menuju pintu.

“Hati-hati hyung..” Sunggyu berkata dengan lembut.

“Iya, masuklah.. Nanti ku telepon setelah aku sampairumah.”

“nde!” Sunggyu mengangguk cepat, wajah imutnyatersenyum manis seperti anak kecil. Mata sipitnya hilang saat ia menyunggingkansenyumnya.

Chup!

Mata Sunggyu kembali berusaha membesar ketika iamerasakan benda kenyal menempel tepat di keningnya. Ia teramat kaget, Soryongmencium keningnya saat Sunggyu tidak bisa menghindar karena memang ia tidakmelihat pergerakan Soryong yang tiba-tiba.

Cukup lama Soryong mengecup kening Sunggyu, dan halitu berhasil membuat mata Sunggyu terpejam menikmati kecupan hangat dari bibirSoryong.

“Jja.. Masuklah..” Soryong melepaskan kecupannya dantersenyum ketika melihat mata Sunggyu yang masih saja terpejam.

“Oh.. N.. Nde.. hyung.. An.. Anyeong..” Sunggyumenutupi rasa gugupnya dengan membalikan badan dan sesegera mungkinmeng-enyah-kan diri dari hadapan Soryong.

Sunggyu mengkipas-kipaskan wajahnya mengunakantangan karena kejadian itu mampu membuatnya menjadi panas dan berkeringat.

“Wae hyung?” Sungeyol peasaran melihat tingkahSunggyu.

“Ani.. Tidak apa-apa. Kau jadi menginap di sini?Baiklah, ku izinkan kau tidur bersamaku asal jangan mendengkur seperti dulu!Arraseo huh?!” Sunggyu mencoba mengalihkan pembicaraan lalu berjalan menuju kamarnya.

Sunggyu dan Sungyeol berbaring di bed setelah merekamembersikn diri secara bergantian, kini mereka siap
untuk tidur. Namun sebelummereka benar-benar tertidur, mereka menyempatkan diri untuk bercerita layaknyahubungan sahabat diluar sana.

“Gyu hyung..” Sungyeol memulai pembicaraan.

“Nde..” Sunggyu menjawab sambil memperbaiki posisibantalnya.

“Myungsoo-ssi dan Woohyun-ssi..” Sungyeolmenghentikan kata-katanya.

“Kenapa mereka” Sunggyu membalikan badannyamenyamping ke arah Sungyeol agar bisa melihat wajah sahabatnya itu.

“Mereka sepertinya tidak menyukaiku.. Aku.. Akumerasa mereka terlalu kaku terhadapku, padahal aku sudah berusaha sebiasamungkin. Apa ada yang salah dengan wajahku hyung?” Sungeyol memengang-megangwajah cantiknya.

“Anio, mungkin mereka terkesima padamu.”

“Tidak mungkin! Tatapan mereka seolah-olah inginmemakanku bulat-bulat. Sungguh mengerikan hyung.. Hiiy..
Ah mian, tidakbermaksud menjelek-jelekan sepupumu dan juga temanya. Tapi entah kenapa akumerasa tidak enak..”

“Mungkin karena baru pertemuan pertama, coba besokkita lihat apakah masih sama saja atau tidak. Jika tatapan mereka masih sajaseperti yang kau bilang, aku akan melarang mereka menumpang sarapan di sini!” Sunggyumencoba mengibur Sungyeol.

“Ayo tidur, aku lelah.. Besok siang kita harus kebutik. Ahh~~ rasanya perjalanan panjang akan segera di mulai Yeol..”

“Nde hyung.. Ayo.. Selamat tidur..” Sungyeol menarikselimut yang berada di bawah kaki mereka, mengangkatnya dan mengarahkan sampaibatas lehernya dan juga Sunggyu agar hangat.

Pagi pun datang. Kim Jaejong dan Woohyun sedangsibuk di dapur menyiapkan sarapan.

“Kau sangat sangat membantuku Namoo.. Akh Kyeopta!Eomma mau kau setiap hari membatu masak sepeti ini!” Kim jaejong menangkupkankedua tangannya di pipi Woohyun.

“Benarkah? Jika setiap hari memasak, berarti eommaharus menjadikanku anak telebih dahulu..” Woohyun berjalan dengan tumpukanpiring yang kemudia ia letakan satu persatu di atas meja.

“Yak! Kan sudah dari dulu ku bilang kau sudah kuanggap seperti anakku sendiri Nam Woohyun..” Protes Kim Jaejong.

“Aku ingin dianggap anak dalam arti sebenarnyaeomma, anak menantu mungkin? Ahahha..”

Seketika mulut Jaejong terbuka lebar.

“Mwoooo?? Apa kau mau menikahi Sunggyu-ku? Andweee..Andwee!! Sunggyu galak sekali kepadamu, biar eomma carikan istri yang lemahlembut saja utukmu.Ahahahha..”

Woohyun dan Kim Jaejong tertawa bersamaan. MungkinKim Jaejong mengira apa yang Woohyun katakan hanya gurauan seperti  gombalan-gomblan yang biasa ia ucapkan padasiapapun.

“Euum.. Harum sekali, ajumma apa yang ajumma masaksampai membuatku terbangun?” Suara Sungyeol mampu menghentikan tawa riuh didapur.

“Kau sudah bangun? Kemarilah duduk, Woohyun yangmemasakan nasi goreng strawberry untuk kita..”

“haaaaah? Nasi goreng strawberry? Aku baru pertamamendengarnya..” Sungyeol langsung menatap mangkuk berukuran besar yang dihadapanya. Di dalamnya terlihat nasi goreng dengan daging cincang dan telur,warna merah mencolok yang ditimbulkan dari potongan-potongan buah strawberrysegar mampu menimbulkan hasrat Sungyeol untuk segera mencicipinya.

“Kau pasti suka Sungyeol-ssi” Kata Woohyun sambiltersenyum.

“Heum?” Sungyeol mengerutkan keningnya ketikamelihat perubahan sikap Woohyun terhadapnya, Woohyun yang sekarang jauh lebihdari pada semalam. Bahkan senyum yang ditebarkan pada Sungyeol bukanlah senyumbasa-basi belaka.

“Jangan percaya! Masakannya sama sekali tidak adarasanya!” Sunggyu datang dari arah kamarnya masih lengkap dengan piyama warnabiru langitnya.

“Tidak Sungyeol-ssi, ku jamin kau akan jatuh cintadengan masakanku! Aigooo lihatlah betapa imutnya kau dengan kucirmu itu. Manissekali..” Woohyun mengambil tempat duduk duduk di samping Sungyeol danmenowel-nowel kucir Sungyeol.

“Akh jika dilihat lebih dekat lagi kau lebih dariimut.. Pantas saja..”

“Semua saja kau rayu-rayu Woohyun ah, tidak usahtanggung-tangung! Semua orang di seluuuuuuuruh dunia ini
silahkan kau banjiridengan rayuanmu yang membuat mual!” Omelan Sunggyu membuat perkataan Woohyunterpotong..

“Wae? Cemburu aku memuji orang lain? Cemburu?Cemburu eoh?” Woohyun meledek Sunggyu yang sedang memanyunkan bibirnya.

“Ck!! Untuk apa aku cemburu!? Menyebalkan!”

Sunggyu benar-benar tidak suka dengan hobi merayuWoohyun, bagaimanapun seseorang pasti akan salah paham jika dipuji ataudiperlakukan baik seperti Woohyun memperlakukannya. Sunggyu hanya tidak mauSungyeol salah pengertian dengan sikap Woohyun, Sunggyu merasa Woohyun bolehbersikap seperti itu hanya pada dirinya saja, tidak untu sahabatnya.



~TBC~
            Akakkaka..Btw pada tau Soryong kan? Itu lho member Tasty, tau lah pasti. Ahahhaha..
Yak! Sialahkan tinggalakan komen sepatah dua patahkata biar jadi motivasi buat lanjut. Kalo komen dikit berarti gda yang pedulisama ff ku ini.. *nangis kejer
Gumawo udah baca..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar