Kamis, 30 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 5

Title:My Beloved Designer

Author:Yeol’s Love @hervialilly (follow yah kalo mau) >_

Cast:   Kim Sunggyu               Kim Jaejong
            Nam Woohyun                        Tasty’s Jung Soryong
            Kim Myungsoo            MissA’s Fei
            Lee Sunyeol
Part:5

Rated: Aman, NC kapan-kapan.


Haiii reader.. Ff ini cepet update tergantung responpara reader.. Karna sejauh ini responnya cukup bagus, jadi aku berusaha cepetbikinnya.. Pokoknya asal reader senaaaaaaaaaang, author ikut senang.
Ehehhehe.. Kata-kata andalan sebelum baca “ENJOYYOUR READING” and i love you all..




Sungyeol hanya menatap Sunggyu yang sedang mengomelsambi memegangi kuciran yang baru saja Woohyun pegang. Ia tahu sahabat karibnyaitu sedikit kekanakan dan manja, sama seperti dirinya. Pasti ada saja hal yangdiributkan, seperti sekarang ini. Tapi bukankah seharusnya Sunggyu tidak usahmeributkan hal sepele tentang hobi Woohyun yang memang pandai merayu? Hak semuaorang mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan, bukankah begitu?

“Aigoooo anak-anak ini selalu ribut. Namoo lebih baikkau bangunkan Myungsoo. Suruh dia segera kemari, kita segera sarapan bersama.Eomma akan membangunkan appamu dulu Gyu” Kim Jaejong berjalan menuju kamarnyasetelah ia menyuruh Woohyun dan berbicara singkat pada Sunggyu.

“Siapa yang harus ku bangunkan? Myungsoo sudahbangun dari tadi bahkan dia sudah mandi. Anak itu.” Entah pada siapa Woohyunberbicara, ia hanya ingin Sunggyu dan Sungyeol mengetahui bagaimana herannya iaketika teman satu apatemennya itu sudah sempurna pagi-pagi buta.

“Mungkin saja ada jadwal. Kenapa kau sirik L sudahmandi? Harusnya kau juga mandi pagi-pagi! Malah ke sini,ck!” Sepertinya mulutSunggyu gatal mengomntari semua perkataan yang Woohyun lontarkan.

“Ani hyung, Myungsoo libur hari ini. Ey bagaimanakau tahu aku belum mandi hyung?” Woohyun seketika berpindah tempat duduk yangsebelumnya di samping Sungyeol, sekarang di samping Sunggyu. Sungyeol melihatpergerakan Woohyun dengan mendongakan kepalanya mengikuti arah berjalanwoohyun.

“Yak! Andweeee!! Pindah dari sini! Aku tidak mau kaududuk di sampingku! Yeol, seret orang ini kembali ke sampingmu! Arrghh..”Sunggyu mulai protes, sedangkan Woohyun hanya memamerkan gigi putihnya danbersikap sok manis.

“Aah.. Ya Tuhan, ada apa dengan dua makhluk ini..”Sungyeol bergumam pelan disertai nafas panjang yang ia hembuskan.

Sementara itu, Kim Jejong sedang kesulitanmembangunkan suaminya yang masih saja tertidur lelap.

“Sahhyaaaaanghhhh..” Jaejong berbisik di telingansuaminya dengan nada di seret agar terdengar panjang. Tak ada respon, suamidengan badan tegap, hidung mancung, rahang sempurna, dan tubuh kekar layaknyamodel senior ini tetap memejamkan matanya.

“Sayangkuuuuuuuh..” Jaejong meraba dada bidangsuaminya yang tidak tertutup apapun.

“YAAAKK!! JUNG YUNHOOOOO! APAKAH HARUS AKU KASARDULU BARU KAU BANGUNG EOH? SUSAH SEKALI MEMBANGUNKANMU!!” Kim Jaejong yangsudah habis kesabaranpun akhirnya berteriak kesal.

“Euuung.. Sayang.. Jangan berteriak seperti itu. Bisakahkau lembut sedikit apadaku eum?” Namja paruh baya namun masih memiliki garis-garisketampanan masa mudanya itu menarik Kim Jaejong dalam pelukanya.

“Maaf sayang, aku sudah lembut tapi kau tetap sajatidak bangun..” Kim Jajong memukul pelan dada suaminya.

“Harusnya kau menciumku agar aku terbangun, bukanmalah meneriakiku seperti barusan.. Heuuumm..” Jung Yunho mengeratkan pelukanpada pinggang istrinya itu.

“Huuu.. Kau ini. Jja bangun! Anak-anak sudahmenunggu kita.” Istri dengan tubuh ramping itu berusaha melepaskan diri darijeratan hangat suaminya.

“Tidakkah kita bermain-main dulu sayang sepertisemalam? Aku suka kau yang semalam, sedikit liar dan.. Errr..” Jung Yunhomengedipkan sebelah matanya kemudian menaik turunkan kedua alisnya dengan tempocepat, seolah ia sedang menggoda istrinya.

“Yak! Jangan harap! Cepat bersihkan muka mu dan kamitunggu di meja makan.” Kim Jaejong yang sudah berhasil lepas dari belenggusuaminya langsung melesat keluar dari kamar. Ia tidak mau ada hal-hal ‘yangdiinginkan’ terjadi.

“Ommo! Ommoooo! Pagi-pagi kau sudah setampan inihuh?” Kim Jaejong berjalan cepat menghampiri dan memutar-mutar tubuh Myungsoo yangbaru saja tiba di ruang tamu.

“Bukankah biasanya aku juga seperti ini eomma?”Myungsoo yang merasa malu mencoba membela diri.

“Ani! Jika kau datang untuk sarapan biasanya kaumasih mengenakan piyama. Lihatlah kau sekarang ini. Aigooo tampanya..” Priacantik itu mendekapkan tangannya dan menatap menyelidik dari ujung kaki hinggaujung rambut Myungsoo.

“Ah.. Ahhahah.. Benarkah eomma? Ahahha.. Sudah ayoeomma aku lapar..” Myungsoo menarik tangan Jaejong, berharap eommanya itu tidakmeneruskan pembicaraan yang sebenarnya membuat ia malu.

“Itu dia datang!” celetuk Woohyun ketika melihatMyungsoo masuk ruang makan sambil menarik Kim Jaejong.

“Maaf, apakah lama menungguku?” Myungsoo mengedarkanpandangan pada semua orang yang berada di meja makan.

“Akh tidak Myungsoo-ssi, mereka berdua sedari tadiribut dan aku merasa terganggu sekali. Kau datang mungkin bisa membuat merekaberhenti berttengkar.” Sungyeol tiba-tiba reflek menjawab pertanyaan Myungsoo.

“Oh.. Eoh.. Be.. Benarkah? Ku rasa kau harusterbiasa dengan mereka Sungyeol-ssi.” Rasa gugup mendera Myungsoo ketikamatanya bertemu dengan lawan bicara sekarang.

“Sudah ramai ternyata, pasti kalian lama menungguku.Ahahha mian anak-anak..” Jung Yunho melangkahkan kaki jenjangnya menuju arahmeja.

Krriiing.. Kriing.. Kriiing..

“ Hallo..” ia sempatkan dirinya untuk mengangkattelepon dan menunda bergabung bersama yang lain.

“Gyu.. Soryong ingin bicara denganmu!” Serunya kepadaanak manja kesayangannya.

“Mwo? Aku? Oh.. Nde appa chakamman.” Sunggyu berdiridari duduknya dan keluar dari ruang makan. Woohyun yang menedengar nama Soryongdisebut merasa was-was. Matanya mengikuti arah Sunggyu pergi sampai benar-benartak terlihat lagi dari pandangannya.

“Yeoboseyo.. Hyung..” Sunggyu menyapa pria disebrang sana.

“Ani.. Ah! Maaf handphoneku di kamar. Yang semalam? Tidak apa-apa jika semalam kau lupameneleponku. Aku tahu kau lelah setelah melakukan perjalanan dari Cina..” Entahapa yang Soryong katakan pada Sunggyu, kemungkinan pria itu sedang meminta maafkarena suatu hal.

“Eum? Nanti siang? Akh maaf  hyung.. Nanti aku sibuk di butik. Banyak yangharus diselesaikan.. Nde.. Oh.. Baiklah.. Sekali lagi maaf hyung.. Nde..Annyeong..”

Sunggyu mengigit bibir bawahnya, ia meletakan gagangtelepon pada tempatnya. Ia kembali menuju ruang makan dengan ekspresi wajahkecewa, Sunggyu seperti ingin menerima ajakan teman bicaranya barusan. Akan tetapikarena ia harus mengurus butik yang sebentar lagi harus buka itu, mau tidak mauia menolaknya. Kapan ia bisa bertemu Soryong lagi selain hari ini dan besok?Soryong top model di perusahaan appa Sunggyu denga jadwal yang padat. Jamterbangnya sangat tinggi, ia bukan hanya model terbaik di Korea. Namanya sudahtersohor di Paris, Milan, Jepang, China, dan beberapa negara mode lainnya.Sekarang ia bahkan menjadi salah satu juri ajang pencarian bakat ‘Asia’s NextTop Model’ yang diselenggarakan di China.

Baiklah, pria bernama Soryong itu memiliki segalanyayang wanita bahkan pria idam-idamkan. Sunggyu merasa bangga, Soryong bisamenepatti janjinya empat tahun lalu bahwa suatu saat akan menjadi model nomorsatu di prusahaan appanya. Kini semua terbukti, tidak hanya di perusahaanayahnya saja ia sukses besar.

“Sudah teleponnya? Ayo sarapan dulu yang banyaksebelum kita semua beraktifitas. Gyu jangan lupa nanti sore kau datang kekantor appa mengenai tandatangan kotrak modelmu.” Jung Yunho berbicara sambilmembalikan piring yang ada dihadapannya agar dalam posisi terlentang.

“Uwaaaaah.. Pasti Woohyun yang memasak semua inikan? Mana mungkin istriku bisa memasak sesuatu yang menarik seperti ini. Jja!Selamat makan semua..” Seru Jung Yunho diikuti kelakar dan celotehan yanglainnya.


~~~***~~~


Kini Sungyeol dan Sunggyu tengah berada di butikmilik mereka berdua. Butik mewah dengan warna dominan putih gading dan emas itudidesain senyaman dan seapik mungkin. Jendela kaca yang besar siap memamerkanhasil karya dari kedua manusia kreatif itu. Di depan bagian atas butik ituterlihat jelas ukiran huruf-huruf “the Elegant House of Double S” yang menunjukan nama daritempat tersebut. Didalam butik tersebut terdapat tirai-tirai mahal dipasangdari atas hingga menyentuh lantai yang berguna sebagai ruang ganti. Tak jauhdari ruang ganti tersebut terdapat sofa-sofa yang berfungsi sebagai tempattunggu atau sekedar tempat ngobrol bersama pelanggan. Lemari kaca berukuransangat besar juga tak lupa berada di sana, di dalamnya sudah ada beberapamahakarya yang tergantung rapih.

“Hyung.. Manekin ini biarkan di sini saja nde, dansofa itu kau yakin tidak akan memindahkannya?” teriak Sungyeol yang terlihatsedang sibuk memegang-megang manekin berwarna hitam mengkilat.

“Eum.. Biarkan saja di pojok seperti ini Yeol..”Sunggyu berkeliling dan memastikan sekiranya ada yang kurang sempurna.

“Tinggal beberapa hari lagi sebelum buka, kau yakinhyung kita bisa menyelesaikannya?” Ucap Sungyeol.

“Hei.. Kenapa kau pesimis? Aku punya dirimu yanghebat, jadi untuk apa aku takut waktu kita tidak cukup?” Sunggyu mencobameledek partner kerjanya.

“Hah?? Apa maksudmu? Kau menyuruhku kerja rodisendirian hah?” Sungeyol yang menyadari tingkah Sunggyu langsung berkacakpinggang.

“Ahahah.. Yeol, santailah.. Tinggal satu bajupengantin lagi dan semuanya beres bukan? Bersabarlah sedikit. Jika kau harustidak tidur, berarti aku juga tidak tidur untuk membantumu.. Arra?” Sungyeoltersenyum mendengar ucapan Sunggyu, boss sekaligus partnernya itu terkadangsangat menjengkelkan namun bisa diandalkan dan sangat bertanggung jawab dalampekerjaannya. Itulah sisi dari sunggyu selain cerewet, emosi meletup-letup,manja, dan kekanakan.

“Terimakasih Hyuuuung~~~” Sunyeol memeluk erat tubuhgendut Sunggyu dengan sedikit mengangkatnya.

“Wah.. Berat sekali ternyata! Kau harus diet hyung,percayalah padaku!” Sungyeol menurunkan dan melepaskan pelukan lalu ia berjalanmenuju manekin lain yang sudah dipasangi gaun putih bersih.

“Kau! Sebentar lagi selesai! Awas kau! Jika suatusaat yang memakaimu tidak cantik, maka aku akan berhenti menjadi perancangbaju! Fuuuh..!!” Sungyeol membentuk jari-jari tangannya menjadi bentuk tembakankemudian seolah-olah menembakan peluru yang ada di dalamnya dan kin ia meniuptembakannya itu.

“Yah Lee Sungyeol! Itu rancanganku! Bukanrancanganmu, kenapa kau jadikan kambing hitam ketidaksuksesan dirimu suatu saateoh? Kemari kau! Biar ku hajar kau!” Sungyeol yang mengetahui ‘perancang’aslinya mulai naik darah langsung berlari ke lantai atas bermaksud melarikandiri, gelak tawa menggema di butik tersebut.

Krriiing.. Kriing.. Kriiing..

Sunggyu yang sedan berlari sampai setengah tanggaitu menghentikan kakinya ketika mendengar poselnya berdering. Ia tersenyumketika melihat layar ponselnya tersebut.

“Noona!!” Tanpa basa-basi Sunggyu langsung berteriakhisteris.

“Aahahah.. Memang belum buka butik kami. Mwo? Kauada di cafe depan “the Elegant House of Double S”? Akh baiklah aku segerake situ. Tunggu sebentar noona..” Sunggyu membalikan badannya dan langsung menurunianak tangga, ia keluar dari butiknya. Ia menengok kiri-kanan sebelum melagkahkankakinya menuju sebrang sana.
Setelah berhasil masuk di cafe tersebut, Sunggyulangsung mengedarkan pandangannya mencari sosok yang baru saja meneleponya.Seketika itu juga mata Sungyu dapat mengetahui siapa yang ia cari. Wanitaberambut hitam dengan badan ramping sedang tertunduk memainkan poselnya.Penampilan wanita itu sangat mencolok, bisa dilihat ia bukan wanita biasa. Bajuyang ia kenakan dapat dipastikan merk luar negeri yang sangat mahal, make-uptipis yang tidak menghilangkan kesan cantinya, dan kuku lentik dengan catwarna-warni menambah kesempurnaan wanita itu.

“Fei noona..” Sunggyu mencermati wanita yang masihtertunduk itu.

“Sunggyu ah~~ Kim Sunggyu! Bogoshippoooooo..” Wanitaitu langsung memeluk Sunggyu dengan senyum mengembang.

“Kau makin cantik noona, wah.. Auramu.. Sungguhterpancar!” Sunggyu merasa takjub dengan wanita yang sudah empat tahun takpernah ian jumpai ini.

“Kau sekarang pintar menggombal eoh? Pantaspelangganmu di Paris banyak, ternyata kau perayu handal. Sampai aku langsungingin memakai gaun rancanganmu setelah kau puji.. ahahha.. Jja, kau tidak rindupadaku? Kau makin gemuk saja.. ahahha..”

Mereka berdua tertawa bersama sampai pengunjung lainmenoleh ke arah sumber suara. Siapa menyangka yang mebuat bising adalah seorangWang Fei Fei model Korea berdarah China. Pengunjung lain hanya bisa tersenyummelihat kedua manusia yang sedang heboh di meja dekat pintu.

“Ahahha.. Apa noona baik-baik saja selama ini?”Sunggyu mengambil posisi duduk di sofa sambil emlihat daftar minuman di bukumenu.

“Eum.. ada yang baik-baik saja, ada juga yang tidakbaik.. Kau mau mendegar cerita yang mana dulu eoh?” Kata Fei sambil membantuSunggyu yang berada di sampinya membalik buku menu dan mencoba mencarikanminuman yang tepat untuknya.

“Yang tidak baik dulu, baru kabar baik!” kataSunggyu tegas.

“Kabar tidak baiknya, aku putus dari Soryong setahunlalu dan tidak sempat memberitahumu. Kau mak coblang kami, mkanya aku takut kaumarah-marah padaku..” Tiba-tiba perasaan aneh muncul dalam benak Sunggyu. Entahia harus bahagia atau senang mendengar kabar itu.

“Mwoo? Be.. Benarkah? Tapi Soryong hyung belumpernah mengatakannya padaku tentang ini.. Nonna kau bercanda?” Sunggyu mencobamengatur nafasnya yang mulai tidak beraturan.

“Jadi anak-anak model yang lain juga tiak ada yangmemberitahumu?” Sunggyu menggelang pelan.

“Wah.. Mereka menepati janji sekali. Ahahah.. Akupernah bertengkar hebat di kantor ayahmu. Ah.. Ya tuhan aku malu jika harusmengingat kejadian itu. Kau tahu? Para hobae Soryong melihat kami saat kamiputus.. ahahha..” Fei berusaha mengingat kejadian itu seperti sedangmenceritakan hal yang lucu.

“Ku pikir L, Woohyun, atau yang lainnya akanmeneleponmu setelah mengetahui kami putus.” Sunggyu kembali menggeleng.

“Ani.. L tidak mengatakan apapun, Woohyun aku barukemarin menganalnya, dan yang lain juga tidak ada yang bercerita tentangmu danSoryong hyu....”

“Dia mencintai orang lain.” Perkataan Sunggyuterpotong begitu saja.

“Selama ini aku merasa ia tidak mencintaiku. Gyu..Ibu Soryong pernah menitipkan Soryong padaku ketika beliau masih hidup. Iaingin Soryong menikah dengan wanita baik yang kelak bisa membahagiakannya. Tapikurasa aku tidak bisa mewujudkan amanat beliau. Soryong.. Soryong mecintaiorang lain, dan oran yang ia cintai pria..” Bagai tertusuk ribuan pisau, dadaSunggyu begitu sakit mendengar cerita yang Fei katakan. Lalu selama ini untukapa Sunggyu menghindar sampai ke Paris demi mengubur perasaannya terhadap orangyang ia kira ‘normal’ karena berpacaran dengan wanita yang kini dihadapannya.

“noona..” Sunggyu mengenggam tangan Fei dengan erat.

“Aku tidak masalah jika dia tidak menikah dengankuGyu, sungguh tidak apa-apa. Aku benar-benar bersyukur jika ia menikahi wanita,walaupun bukan aku..” Fei membalas gengngaman tangan Sunggyu, ia tersenyum.

“Katakan padanya jika kau bertemu, aku sunggh tidakmengada-ada soal manat ibunya. Mungkin hanya perkataanmu yang dia dengarkanGyu..”

Ya Tuhan, apa yang sunggyu rasakan sekarang sungguhtidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kini ia mengetahui tentang Soryongyang ternyata juga sama seperti dirinya yang lebih tertarik pada namja, dandetik ini juga ia harus merelakan perasaannya terhadap Soryong benar-benar  pergi selamanya. Bukan hanya untuk Soryong,tapi untuk ibunya juga, dan wanita tulus yang ada di sampingya ini.

“Nde noona, aku akan menyuruh namja bodoh itumelihat betapa indahanya wanita..” Sunggyu mendekap tubuh kurus Fei ke dalampelukannya.

“Lalu kau Gyu? Kau melihat betapa indahnya joejaatau namja eoh?” Fei mencolek dagu Sunggyu.

“Entahlah.. Anggap saja buah jatuh tak jauh daripohonnya. Ahahha..” Sunggyu mengeluarkan pepatah yang langsung dimengerti olehFei.

“Aahhaha.. Mau ku kenalkan teman-temanku? Merekasopan-sopan Gyu..”

“Akh ani noona, terimakasih..” Sunggyu mecobamenolak tawaran Fei itu.

“jangan-jangan kau sudah punya namjachingu?” Feimenyipitkan matanya untuk mencari kebenaran dalam wajah Sungyu.

“Belum, jika ada noonalah orang pertama tahu.. akujanji..” Sunggyu menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Fei.

“Yaksok!”


~~~***~~~


Sunggyu terlihat sedang mempelajari sebuah konttrakdi salah satu ruangan kantor appanya. Matanya membesar ketika ia memnaca sebuahnama yang tertera.

“Ya appa, bisakah kau merekomendasikan model lainselain Nam Woohyun? Astaga..” Sunggyu terlihat frustasi.

“Wae? Appa sudah bicara dengan Sungyeol dan diasetuju-setuju saja tanpa protes. Bahkan dia terlihat senang.” Jung Yunhobingung dengan sikap anaknya. Bagaimana mungkin anaknya menolak rekomendasiyang brilian itu.

“Dia cerewet! aku tidak suka dia appa, titik!”Sunggyu tetap keukeuh dengan pendapatnya.

“Soryong sedang menjadi juri suatu ajang, besok iadan appa harus kembali ke China. Tentu tidak bisa jika Soryong. KemudianMyungsoo sudah ada kontrak dengan merk baju lain, Woohyun masih bebas. Atau maupakai Siwon dan Taecyon? Tapi mereka bukan top three lagi sekarang.” Jung Yunhomenjelaskan satu per satu model-model di bawah naungannya itu.

“Aku pakai Siwon hyung saja..” Sunggyu terlihatberpikir keras.

“Baiklah.. Eumm.. Kau yakin tidak menggunakan topthree kami tuan Kim Sunggyu?” Jung Yunho bertingkah seperti layaknya ia sedangbernegoisasi dengan kliennya.

“Akh.. Arra! Arra! Baiklah, aku mengontrak NamWoohyun saja.” Sunggyu menyerah, ia harus menanggalkan egonya demi masa depan theElegant House of Double S miliknya.Pertunjukan dan pembukaan buitiknya pasti secara otomatis ikut terdongkrakkarena Woohyn yang menjadi model utamanya.

“Kau pintar dan cepat mengambil keputusan jugaseperti ayahmu.” Jung Yunho menekan nomor telepon dan menempelkan gagangnya ditelinga.

“Hallo.. hei anak muda, segera ke ruanganku untuktanda tangan. Langsung masuk tidak usah merayu Hyeri terlebih dahulu di depanruanganku!” Jung Yunho menutup teleponya dan tersenyum lebar.

“Mohon bersabar tuan Kim Sunggyu, model kami sedangmenuju kemari. Kami jamin anda tidak akan kecewa terhada...”

“Ck! Hentikan appa, aku geli jika appa seperti itu”Sunggyu langsug memotong pertkataan appanya itu yang masih saja terusberakting.

Tok tok tok..

“Annyeonghaseyo.. Naneun Nam Woohyun imnida,bangapseummida!” Woohyun membungkukan badannya.

“Oh ya Tuhan.. Orang-orang di sini aneh semua. Yak!Sudah berhenti bertingkah seperti itu! Segera tandatangani ini dan pergi kau!”Sunggyu melambai-lambaikan map tiga salin kepada Woohyun.

“Ya aku hanya ingin bersikap profesional sajahyung.. Aigooo baru tadi pagi kit berpisah rasanya rinduku sudah tak terbendungpadamu Gyupit..”

“Ekheem!! Bahkan anakku sendiri kau rayu di depanmata appanya.” Jung Yunho berbatuk kecil dan menyindir tingkah Woohyun.

“Akh,, Sajangnim bisa saja. Jja sini ku tadantanganisemuanya.” Woohyun merebut map yang Sunggyu pegang.

“selesai!” Woohyun meletakan bolpoinnya.

“Yak!” Sunggyu langsung memukul kepala Woohyundengan bolpoin yang baru saja Woohyun letakan.

“aaawww!!” Woohyun meringis kesakitan.

“Tidakkah kau membacanya dulu apa isi kontrak itusebelum kau mentekennya? Kau tidak bisa membaca?”
Sunggyu kesal dengansikap  Woohyun yang terlihat menyepelekansebuah perjanjian kerjasama.

“Ya Tuhan.. Aku pergi ke luar dulu daripada melihatkalian bertengkar, baik-baiklah dalam berdiskusi Gyu.. Appa pamit.” Sunggyuyang tidak menyadari kepergian appanya terus saja mengomel.

“Perjanjian ini menyangkut butikku, perusahaanappaku, dan kau! Cermati sedikitlah Nam Woohyun.”

“Untuk apa? Aku sudah hapal isinya, paling hanyaseperti biasanya. Hanya ada sedikit penambahan atau pengurangan point.” Woohyunmenjawab enteng.

“Bagaimana jika di dalamnya terdapat kontrak yangmengatakan ‘menjadi model 10 tahun tanpa bayaran’ kau pasti nangis darah!”Woohyun tertawa terbahak-bahak.

“ahahhahaha.. mana ada perjajian semacam itu hyung..ahahhaha” Woohyun masih saja tertawa memerkan giginya yang agak gingsul.

“kan aku bilang ‘jika’!!” Sunggyu hendak berdiridari duduknya seketika kembali tertarik ke sofa karena tangan Woohyun yangmenahannya.

“Jika ‘jika’ itu ada, aku rela beribu-ribu tahundikontrak olehmu hyung. Bahkan semua akan aku lalukan bila aku dapat membuathidupmu bahagia. Aku rela menjadi apapun yang bisa membatumu mencapai tanggakesuksesan tertinggimu..” Raut wajah Woohyun berubah menjadi serius, begitupula dengan Sunggyu. Emosinya yang tadi sempat naik kin berangsur-angsur meredamendengar perkataan Woohyun. Sunggyu tahu, Woohyun memang ahlinya dalamberkata-kata. Namun sekarang  Sunggyumerasa terhipnotis denga semua yang Woohyun ucapkan.

“Jika mimpimu menjadi designer yang lebih hebatlagi, maka aku akan siap mengantarkamu ke sana hyung..” Woohyun mengengamtangan Sunggyu, tak ada penolakan di sana.

“Aku orang yang akan ada di sampingmu, aku orangyang akan mengapus kenangan masa lalu mu jika itu tidak penting utukmu, akuorangyang siap menjadi masa depanmu jika kau mau..” Woohyun mulai mendekatkanwajahnya ke wajah Sunggyu. Sunggyu dapat merasakan hembusan hangat nafasWoohyun. Sunggyu menelan salivanya gugup, ia sudah tahu hal apa yangselanjutnya terjadi jika ia tetap diam mematung seperti ini.

“Gyu hyung.. Jadilah milikku..” Woohyun menempelkanhidungnya pada hidung Sunggyu, ia menggesek-gesekan pelan. Mendapat perlakuanseperti itu Sunggyu perlahan memejamkan matanya, Woohyun yang menyadariperubahan sikap Sunggyu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia hanya inginSunggyu tahu perasaanya memang nyata adanya, bukan sekedar rayuan gombalsemata.

Woohyun memiringkan wajahnya dan sedikit mebukabibir sexynya, perlahan bibir itu berhasil mendarat tepat di bibir mungilSunggyu. Woohyun melumatnya pelan dan sangat lembut. Ia melepaskan lumatanringannya untuk melihat wajah Sunggyu. Dari raut wajah Sunggyu yang terpejam,Woohyun dapat memastikan Sunggyupun menginginkannya. Woohyun tersenyum dankembali mengecup bibir Sunggyu, pergerakan lembut bibir Woohyun membuat bolpoinyang Sunggyu pegang terjatuh ke lantai.

Woohyun mengeratkan posisi mereka dengan mendekaptubuh Sunggyu, mengelus punggung Sunggyu agar namja manis itu merasa nyaman.Belum ada balasan dari bibir Sunggyu, namun itu bukanlah masalah bagi Woohyun.Berciuman tanpa penolakan sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, iaselalu berpikir jika mencoba mencium Sunggyu mungkin tamparanlah yang ia dapat.Nyatanya, semuany terbalik dari yang ia kira.
Sunggyu ikut mengubah posisi wajahnya ketika Woohyunmencoba memiringkan kepalanya keaarah berlawanan.

Degup jantung Sunggyu dapatterdengar dengan jelas, Sunggyu mencengkeram erat baju Woohyun sebagaitanda  yang tidak bisa ia ungkapkan.Nafasnya terengah ketika Woohyun menyudahi ciuman itu.
Sunggyu tertunduk malu saat Woohyun memandang wajahimutnya.

“Wae...?” Woohyun berkata lembut sambil memegangdagu Sunggyu agar mengadah.


~~TBC or END??~~


Ehehheh.. pada kesel yah kalo ada TBC or END?
Permisi sebelumnya.. Author mau minta maaf sama minArchie dan reader semua. Author baru sadar kalo ada judul ff “My belovedstepbrother” maaf  banget author samasekali ga ada maksud nyamain judul apalagi nyontek. Baru sadar tadi pas bukatiba2 ada “My beloved stepbrother part 3” terus langsung kepikiran deh takutgimana2.
Atau ganti judul aja yah biar ga samaan gitu? Ataugimana reader? Atau udahin aja cerinya sampe sini L
Mohon saran juga kritiknya ya semuanya. Saran sangatmenentukan bagaimana kelanjutan ff ini.
Gumawo..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar