Jumat, 31 Juli 2015

Woogyu FF| Sweet Day| 1S

Title: Sweet Day
Author: @hervialilly
Genre: Romance
One Shot.

Halooo semua, aku balik lagi. Bawa ff wan sut ajalah ya.. Silahkan baca dan mohon review ya.. Maaf kalo banyak typo, ini buatnyacuma bentar bangatttsss, ngebut. Terimakasih semuanya.




Ia menghelanafas, melihat jam yang tergantung di dinding, dan mengganti saluran televisidengan cepat. Televisipun sudah tidak ada acara yang menarik jika sudah larutmalam, bahkan sebagian saluran sudah tidak menyiarkan apa-apa hingga telihatbiru penuh di layar kaca. Jam satu pagi, namja manis itu terjaga.

Sekali lagi iamenghela nafas. Seketika tersenyum geli, untuk apa menunggu seseorang yangbahkan entah berada di mana. Konyol, konyol sekali menjalin pernikahan selamalima bulan tapi masih malu menunggu suaminya pulang. Pernikahan ini memangkehendak orang tuanya, tapi bukankah ia tetap harus menjadi pasangan yang baik?Bagaimanapun itu sudah kewajibannya walapupun itu bukan keinginannya.

Ia membaringkantubuhnya di sofa yang ia duduki. Mata sipitnya semakin terlihat kecil, iamengantuk, sangat. Tangan kanannya ia jadikan tumpuan dan tangan kirinya masihsaja menggenggam remot televisi. Ia sudah tertidur sekarang, terlelap dalammimpi indahnya. Ia tersenyum tipis dalam tidurnya, tampak seperti anak kecilmungil yang menemukan kehangatan ketika terpejam.

Selang sejamkemudian terdengar suara pintu utama terbuka. Sesosok laki-laki terlihat darikejauhan ruang televisi. Wajahnya terlihat lelah, seperti sudah melewatirutinitas berat. Ia mengedarkan pandangan ke penjuru rumahnya lalu melangkahmasuk menuju ruang televisi yang samar-samar terdengar suara.

“Gyu..” Priatampan itu terkejut melihat pria manis yang ia panggil ‘Gyu’ itu tertidur pulasdi sofa. Ia tersenyum, lelah bekerja seharian seolah musnah melihat pria yangmeringkuk di sofa itu tampak menggemaskan.

“Kau bahkantidak mematikan tv..” Ia berfikir keras sambil berkacak pinggang.

“Apa aku harusmenggendongnya? Ah tidak tidak, itu akan membuatnya terbangun.” Ia menggigitbibir bawahnya, masih tetap memutar otak.

“Lalu akumembiarkannya tidur di sini? Ck!” Ia berjalan menuju kamar dan kembali denganmembawa selimut tebal. Dengan hati-hati ia menutup tubuh namja manis itu denganselimut yang telah ia ambil dari kamarnya.

“Oh!” Namjamanis yang terdur itu sedikit bergerak, dan gerakannya membuat sang pembawaselimut kaget. Ia takut namja manis itu terganggu dan terbangun. Namunnyatanya, telihat si manis tidur semakin pulas.

“Ck!Mengagetkanku.”  Ia tersenyum dan kembalimasuk ke kamar. Tidak lama ia sudah berganti pakaian dan nenuju ruang televisidengan membawa selimut untuk dirinya. Ia berbaring di sofa panjang lain setelahmematikan tv langsung dari layarnya. Mungkin jika dengan remote akan merepotkankarena benda panjang itu masih di genggaman si mata sipit.  Pria gagah itu kembali menata posisinya, danlagi-lagi tersenyum.

“Apa kaumenungguku heum?”

Ayolah, untukapa bertanya pada orang yang sedang tidur.

“Selamat tidurGyu..” Ia memejamkan matanya setelah mengucapkan selamat tidur.

~~~ ***~~~

Pagi sudah tiba,walaupun matahari belum terlihat namun udara sejuk terasa di kulit siapapunyang sedang lelap tertidur. Namja manis itu terusik dengan dingin yang sedikitmenusuk kulit putih susunya.

“Eung..” Matanyaberkedip lucu.

“Eung..” Ia menyadariada selembar selimut bertengger di tubuhnya.

“Omo, tulangkupatah.” Ia merenggangkan tangannya dan melenturkan otot-otot tubuhnya.

“Eum?” Iamenemukan sesosok tertidur pulas di sofa seberang.

“Kau pulangrupanya, beruntung aku tidak melapor ke polisi untuk mencarimu.” Kata namjasipit itu sengit.

“Ah.. Badankusakit semua, tidurku tidak enak.” Ia kembali melemaskan ototnya dan menguaplucu.

“Tidak nyenyak?”Terdengar sautan dari namja gagah yang rupanya sudah terbangun.

“Wae? Kau sudahbangun? Yah Nam Woohyun, kau pulang jam berapa eoh?” Pria yang bernama NamWoohyun itu bangkit dan duduk dengan malas.

“Kau menungguGyu?” Katanya sambil tersenyum.

“Menunggumu? YaTuhan untuk apa aku menunggumu? Sama sekali tidak penting.”

“Lalu kenapa kautertidur di depan tv sambil memeluk remote yang tak seberapa itu Kim Sunggyu?Ah ani, Nam Sunggyu?”

Wajah KimSunggyu, atau Nam Sunggyu memerah.

“Ak.. Aku.. Akumemang tidak sengaja tertidur. Kau sendiri kenapa ikut tidur di sofa?”

“Akumembangunkanmu semalam, bahkan ku tendang-tendang tubuhmu agar terbangun. Tapikau tetap tertidur pulas. Aku bisa apa, jadi aku temani kau tidur di sini.”

“Apa? Kaumenendang tubuhku, kau! Akan kubunuh kau N            amWoohyuuuun!!” Sunggyu mendekat ke arah Woohyun dengan wajah kesal, ia mencobamenggapai leher Woohyun untuk mencekiknya, namun gagal karena Woohyun berhasilmemegang tangan Sunggyu terlebih dahulu.
“Tidurmumendengkur, dan itu berisik kau tahu?” Wohyun terus saja meledek Sunggyu.

“Apa kau bilang?Yah! Lepaskan! Aku akan mencekikmu! Lepaskan!” Sunggyu meronta-ronta, kiniWoohyun bukan hanya menahan tangan Sunggyu. Namun sudah memeluk tubuh gembulpasangannya.

“Tadi kau bilangtidurmu tidak nyenyak huh? Rasakan ini..”

“Aahahaha..Kakakkak.. Namoo, geli.. Hentikan! Ahahhaa..” Woohun meraih perut Sunggtu danmenggelitiknya dengan gemas.

“Kau bilang akanmembunuhku? Berani sekali ku membunuh suamimu.”

“Aakakkaampuuuun, ahaha ampun Nam.. Namoo ampun akakakka..” Sunggyu terbahak-bahakmenahan geli di perutnya.

“Katakan ‘Namootampan’ makan aku akan berhenti menghukummu.”

“Aakaka andwe!Ahahha.. Cukup namoo ya~~” Sunggyu masih berusaha bertahan.

“Baiklah, akankutambahkan kekuatan hukumnnya. Jiaaaaat..”

“Ah baiklah,Namoo tampan! Cukup Namoo, aku hampir pipis..” Wajah Sunggyu kian imut ketikamemohon.

“Hah? Pipis? YaTuhan..” Woohyun melepaskan dekapannya.

“Pergilah kekamar mandi, cuci wajahmu dan buatkan aku sarapan palli..”

“Kau!Menyebalkan sekali!” Sunggyu berlari kecil menuju kamarnya.

Woohyuntersenyum manis melihat tingkah menggemaskan istrinya. Lima bulan hidup bersamaSunggyu cukup membuat Woohyun bahagia, pernikahan kerena perjodohan ituberjalan tidak seburuk yang ia bayangkan. Faktanya, partner hidupnya itu mamapumembawa diri dengan baik. Woohyun adalah penyanyi terkenal, namun keluargabesarnya tidak begitu menyetujui dengan karirnya itu. Untuk menghindari sesuatuyang tidak diinginkan terjadi di dunia hiburan, keluarganya sepakat menikahkania dengan Sunggyu. Pernikahan itu hanya untuk membatasi karir Woohyun, walaupunpernikahan tersebut tidak diketahui oleh siapapun, setidaknya itu akan membuatWoohyun mau tidak mau bertanggung jawab atas Sunggyu. Singkatnya, mereka berduamemang harus menikah.

“Akan ku masakantelur mata sapi untukmu, kau mandilah..” Sunggyu keluar dari kamarnya denganwajah yang sedikit lebih segar setelah terkena air.

“Telur matasapi? Lagi?” Protes Woohyun.

“Baiklah,kalaubegitu aku masakan ramyun.” Sunggyu melengos menuju dapur.

“Ramyun? Yangbenar saja Gyu, kau memneriku makanan yang tidak ada gizinya” Woohyun mengekordibelakang Sunggyu.

“Kau cerewetsekali, maka dari itu aku masakan telur. Jja, mandi..” Sunggyu mendorong tubuhWoohyun.

Sunggyubersenandung ringan dan membuka kulkas.

“Masak apa?” Iamenghela nafas dan memandangi bahan-bahan masakan, ia merasa gagal menjadiseorang ‘istri’.

“Belum masakapapun?” Woohyun muncul dari belakang.

“Kenapa kembalike sini? Mandilah.”

“Malas, lagipulaaku tidak harus mandi sepagi ini kan. Aku sama sekali tidak ada jadwal hariini, jadi aku cukup mencuci wajah sama sepertimu. Eekeke..” Woohyun terkekeh.

“Ck! Dasar.”Sunggyu kembali menonton kulkas dan melamun.

“Ya Tuhan,bahkan istriku tidak bisa memasa apapun.” Woohyun bergumam.

“Duduklah,seperti yang sudah-sudah. Biar aku saja yang masak. Kau, duduk manis saja disitu.” Woohyun menunjuk salah satu kursi yang tertata rapi di meja makan.

“Woah.. Kaugentle sekali.” Seketika Sunggyu berlari kecil ala dirinya menuju kursi danmenopang dagunya melihat Woohyun.

“Semalam darimana?” tanya Sunggyu.

“Syuting MV.”Jawab Woohyun singkat. Ia sibuk memilih bahan masakn dan mencuci ini-itu.

“MV? Kaumengeluarkan album? Bahkan kau tidak memberitahuku tentang itu.” Sunggyumemanyunkan bibirnya.

“Apa kau ingintahu?” Tanya Woohyun tanpa melihat lawan bicaranya.

“Ya setidaknyakau memberitahuku..”

“Haruskah?”

“Tidakdiwajibkan, hanya saja sebagai basa-basi.” Jawab Sunggyu ketus.

“Aku tidak sukabasa-basi Gyu. Ada alasan lain selain basa-basi?”

“Eum.. Aku hanyaingin tahu apa saja kegiatanmu di luar sana. Aku cukup bosan jika menunggumuhingga larut..”

“Menungguku?Kau?” Woohyun pura-pura tidak tahu.

“Tidak,maksudku.. Rumah tersa sepi jika sendiri. Lain kali teleponlah aku jika akanpulang larut, mengerti?”

“Heum..” Jawab Woohyun.

“Jika kau tidaknyaman denganku, katakanlah..” Sunggyu menggeser duduknya dan sedikit salahtingkah.

“Maksudmu?”Woohyun menoleh dan memandang Sunggyu tidak percaya.

“Pernikahankita.. Jika kau menyesalinya..”

“Janganteruskan, aku tidak mau mendengarnya. Kita sudah menikah, maka jalani saja.Tidak ada yang perlu disesali.”  Woohyunberkata tegas sambil memandang manik mata Sunggyu.

“Namoo.. Aku..”

“Apa kau jatuhcinta padaku?” Tanya Woohyun tiba-tiba hingga memotong perkataan Sunggyu.

“Mwo?” Sunggyumelongo.

“Aku tanya, apakau jatuh cinta padaku?” Woohyun mendekat ke arah Sunggyu degan menbawa duabuah piring di tangannya.

“Mana mungkin!”Jawab Sunggyu gugup.

“Mana mungkintidak jatuh cinta?” Woohyun semakin mendakat.

“Iya, ah tidak! Maksudkumana munngkin aku jatuh cinta padamu!” Sunggyu segera meralat kata-katanya.

“Ck! Makanlah,kau tidak bisa berkata dengan baik jika lapar.” Woohyun menyodorkan rotipanggang dengan selai kacang diatasnya.

“Hah! Ya Tuhan,lihatlah. Kau hanya masak roti panggang saja. Ku pikir kau akan memasakan akumakanan yang spektakuler, nyatanya hanya seperti ini.” Sungyu mengejek masakanWoohyun, imbasnya topik pembicaraan yang terlihat serius sebelumnya menjaditerlupakan.

“Aku sedangtidak kosentrasi memasak, makanlah. Atau mau ku suapi dengan mulutku heum?”Woohyun mengedipkan sebelah matanya.

“Ku bunuh kau!”Sunggyu mengepalkan tangannya dan mengarahkan pada Woohyun.

“Kau suka sekalimembunuhku, tapi aku tetap hidup sampai sekarang.” Woohyun mulai memakanrotinya.

“Eum.. Apaalbummu kali ini akan sukses seperti biasanya?” Tanya Sunggyu sambil mengunyahlahap sarapannya.

“Tentu saja..”

“Bagaimana jikafans mu tahu bahwa kau sudah menikah?”

“Ku rasa tidakapa-apa.” Jawab Woohyun sombong.

“Bagaimana mungkintidak apa-apa, pasti albummu gagal jika mereka tahu kau sudah menikah. Kau tahuKim Woobin? Fansnya patah hati setelah tahu ia memiliki kekasih, apalagi kauyang sudah menikah. Mungkin mereka akan mengejarku dan membunuhku.”

“Sebelum merekamembunuhmu, aku yang akan membunuh mereka terlebih dahulu.”

“Heol, sokgentle.. Ekekeke..” Sunggyu terkekeh geli mendengar jawaban Woohyun.

“Kau ini.”Woohyun mengacak rambut kecoklatan Sunggyu.

“Kau mau pergijalan-jalan denganku?” Tanya Woohyun setelah menenggak susunya.

“Kau mengajakku?”Sunggyu antusias.

“Tidak jadi..”

“Ah ayolah, kausudah terlanjur mengajakku. Kenapa kau menarik perkataanmu sendiri,menyebalkan.” Sunggyu menggoncang-goncangkan lengan Woohyun.

“Sudahjelas-jelas aku mengajakmu, tidak ada siapapun di rumah ini selain kita berdua,masih saja bertanya.” Woohyun kesal.

“Mau mau mau..”Sunggyu menjawab dengan cepat dan keras.

“Baiklah,mungkin jam sekitar sebelas kita pergi. Kau tidak perlu dandan cantik.” Woohyunmenjulurkan lidahnya.

“Bahkan akusudah cantik tanpa perlu berdandan, puas kau?” Sunggyu pergi menuju kamar danmeninggakan Woohyun sendiri.

“Hey, cucipiring dulu baru pergi.”

“Tidak mau, akusudah bosan mencuci piring.” Suara Sunggyu makin menghilang dibalik pintu.

~~~ *** ~~~

Sudah hampir jamsebelas siang, dan Sunggyu terlihat sibuk mondar-madir di depan kaca. Iakembali mengeluarkan baju-bajunya dari lemari. Lama sekali menentukan pakaianmna yang akan ia kenakan di ‘kencan’ pertamanya.

Tok.. Tok..Tok..

Terdengar ketukandari balik pintu, dan pasti itu Woohyun. Sedikit aneh Woohyun mengetuk pintu,mengingat itu adalah kamar mereka berdua. Mungkin begitulah cara Woohyunmenghormati Sunggyu sebagai istrinya. Tetap sopan, walaupun seharusnya sebagaisuami istri mereka sudah tidak memiliki batasan privasi.

“Masuklah..”

“Belum bergantibaju? Pakailah seperti yang biasa kau pakai, memangnya kita mau kemana. Repotsekali.” Woohyun duduk di ranjang sambil mengamati Sunggyu.

“Apa aku bolehmenggunakan celana sobek-sobek jika sedang pergi denganmu?”

“Heum.” Woohyunmengangguk.

“Benarkah? Kaumengijinkanku memakainya?” Sunggyu mulai berbinar.

“Apapun itu,asal kau memakai baju aku setuju-setuju saja.”

“Yah!”

“Aahhaha..”Woohyuntertawa renyah.

“Baiklah, akupakai ini saja.” Sunggyu membawa jeans yang terlihat belel dan usang, tak lupasweater berwarna putih gading ia bersamanya menuju kamar mandi.

“Kau telanjangdi sini pun aku tidak akan bergairah.” Kata Woohyun melihat Sunggyu masuk kamarmandi.

“Tidak mungkin,kau pasti akan memperkosaku.” Jawab Sunggyu samar, yang masih terdengar olehWoohyun.

Sunggyumembolak-balikan tubuhnya di depan cermin besar. Ia sedikit menata poninya dantersenyum genit pada cermin.

“Aku siap,ayo..” Wajah Sunggyu berubah menjadi kesal melihat apa yang sekarang ada dihadapannya.

Woohyuntertidur! Ah tidak, dapat dipastikan dia hanya pura-pura tidur. Sunggyu tidaktahu ia sedang dibohongi.
“Namoo, bangun!”Sunggyu menendang pelan kaki Woohyun.

“Namoo!” MoodSunggyu sedikit rusak.

“Banguuuun!!”Sunggyu menari tangan Woohyun sepenuh tenaga agar Woohyun bangkit. Hasilnya?Nihil.

“Namoobanguuuuuun..” Sekali lagi ia berusaha keras. Dan hup! Sunggyu terjatuh dalampelukan Woohyun. Woohyun mendekapnya erat.

“Yah! Bangun!Kubunuh kau!” Sunggyu meronta seperti biasanya.

“Bunuh saja.”Kata Woohyun sambil mengeratkan dekapannya.

“Ayo kita pergiNamoo..” Sunggyu berhenti meronta, ia kebahisan tenaga.

“Aku tiba-tibamalas pergi, apa kau merasakan hal yang sama Gyu?” Woohyun memandang lekatwajah Sunggyu.

“Ap.. Apa?”Sunggyu mengalihkan wajahnya mencoba menutupi rasa gugupnya.

“Apa kita tetaptinggal saja? Seperti ini?” Woohyun melirik dekapan tangannya.

“Yah!” Sunggyukembali meronta. Kesempatan itu Woohyun manfaatkan untuk membalikan posisi.

“Namoo.. Kau..”Sunggyu sekarang sudah berada di bawah Woohyun. Tatapan mata Woohyun tetaptajam dan menusuk hingga hati Sunggyu.

“Heum?” Woohyunmembelai wajah Sunggyu. Sunggyu menutup matanya dan mencoba menahan nafas.

“Bernafaslah,kau akan mati jika menahannya.” Ucap Woohyun sambil tesenyum.

“Eung..” Sunggyutidak bisa berkata apapun. Ini pertama kalinya ia dan Woohyun kontak fisiksecara sengaja. Woohyun tidak pernah menyentuhnya kecuali jika inginmenggelitiki perut Sunggyu, di luar itu skinship macam apapun sama sekali tidakpernah terjadi.

“Aku malaspergi, bisakah kita di rumah saja?” Sekali lagi Woohyun bertanya.

“Tapi..” Sunggyuragu-ragu dengan ucapannya.

“Aku bosan jikahanya di rumah Namoo..”

“Apakahbersamaku kau tetap merasa bosan? Heum?”

Telak!Pertanyaan macam apa itu, tentu saja Sunggyu malu untuk menjawabnya. Apalagimelihat sekarang posisi meraka yang lumayan cukup mesra.

“Namoo..”

“Bercintalahdenganku Gyu..” Woohyun kembali membelai wajah Sunggyu.

Sunggyu sepertitertimpa runtuhan gunung es di kepalanya. Badannya lemas mendengar perkataanWoohyun. Tapi kesadarnnya cepat kembali.

“Janganbercanda, lepaskan. Ayo pergi.” Sunggyu memukul pundak Woohyun.

“Apa akuterlihat bercanda?” Woohyun mendekatkan wajahnya pada Sunggyu.

“Apa akuterlihat bercanda heum? Hah?” Woohyun kembali mengeluarkan jurusmenggelitiknya.

“Aakakakak..Namoo hajimmmaaah ahahhaha..” Sunggyu terbahak menerima serangan tangan jahilWoohyun.

Sunggyu sedikitlega Woohyun kembali jahil seperti biasanya, keadaan itu jauh lebih baik darisuasana barusan yang hanya membuat jantung Sunggyu melompat.
Woohyunmenghentikan aksinya.

“Sudah puastertawa? Tatap aku.” O’ow.. Keadaan tidak baik untuk Sunggyu, turu prihatinjika jatung Sunggyu kebali melompat.

“Wae?” WajahSunggyu memerah, tatapan Woohyun kembali menajam.

“Kita..Bercinta.” Woohyun membisikan kata-kata itu tepat ditelinga Sunggyu. Sunggyumerinding seketika mendengarnya.

“Namoo..”Sunggyu sedikit berontak.

“Bukankah kitasuami istri?” tanya Woohyun.

“Ia.. Tapi,kita.. Bercinta membutuhkan cinta, bukan hanya nafsu. Ku pikir kau tahu itu.”Jawab Sunggyu sedikit bergetar.

“Lalu?” Woohyunmenanggapi denga singkat.

“Cinta, kitabutuh cinta. Kau tahu? Cinta.” Sunggyu mulai kesal.

“Apa kau tidak mencintaiku?”tanya Woohyun, dan itu membuat Sunggyu semakin kesal. Bukan itu yang inginSunggyu dengar.

“Kau tidakmencintaiku?” lagi-lagi Woohyun bertanya, sekarang disertai ciuman di pipiSunggyu.
Sunggyu menelansalivanya, ia kesal setengah mati. Matanya terpejam erat.
Woohyuntersenyum manis melihat tingkah Sunggyu.

“Baiklahbaiklah.. Maaf jika aku bertanya seperti itu. Ku pikir aku bisa memancingmu,tapi harga dirimu sebagia istri lumayan tinggi.”
Sunggyu belumbisa mencerna maksud ucapan Woohyun.

“Aku..mencintaimu.” Kata Woohyun tegas dan membuat mata Sunggyu kembali terbukalebar.

“Aku mencintaimulebih dari apapun, aku sudah berusaha menyangkalnya. Tapi tidak bisa, selamahidup denganmu beberapa bulan ini, melihat tingkah lucumu, mendengar suaramuyang cerewet, semua itu tidak bisa menahanku untuk tidak jatuh cinta padamu..”

“Namoo..” MataSunggyu terlihat berkaca-kaca.

“Aku sadar kauselalu melakukan yang terbaik untukku, walaupun mungkin kau tidak mencintaikutapi kau selalu berusaha menjadi istri yang baik.”

“Namoo..”

“Yah,begitulah.. Aku jatuh cinta pada istriku sendri. Bukankah aneh?”

“Namoo..”

“Gyu, tidakadakah jawaban lain selain hanya ‘Namoo Namoo dan Namoo’?”

“Itu karena akutidak tahu harus manjawab apa.” Sunggyu sekali lagi memukul lengan Woohyun.

“Jawab saja ‘ne,aku juga mencintaimu’ seperti itu.” Kata Woohyun mengdikte Sunggyu.

“Apa akuterlihat mencintaimu?” Tanya Sunggyu tersipu.

“Eum.. Mungkin.”

“Kau terlalupercaya diri Namoo..”

“Jadi kau tidahmenyukaiku? Kau tidak jatuh cinta padaku?”

“.....” Sunggyuhanya menggeleng. Dan seketika bibir Woohyun menempel sempurna di bibir tipisSunggyu.
Jatung Sunggyuberdetak berkali-kali lipat, tangannya lemas dan berkeringat.
Woohyunmenggerakan bibirnya, ia mulai melumat lembut bibir bawah Sunggyu. TanganWoohyun menyelusup masuk kedalam sweater Sunggyu.

“Emmmhhhh..”Sunggyu mendesah merasakn tangan Woohyun berada di atas perutnya, desahannyasedikit tertahan karena bibir Woohyun tetap membungkamnya.

Woohyunmelepaskan ciumannnya, ia menatap Sunggyu dengan tatapan penuh cinta. Senyumnyatak pernah berhenti mengiasi wajahnya.

“Masih tetapingin pergi keluar heum?” tanya Woohyun meledek.

“Namoo..” Suaramanja Sunggyu hanya menambah gairah Woohyun.

“Jangan memohonampun, aku akan menghukummu sampai kau tidak berdaya Gyu..”

Sauara parauWoohyun mengilang digantikan desahan dari bibir Sunggyu. Woohyun kembali merabaperut Sunggyu dengan hati-hati dan lembut. Sunggyu pasrah, mungkin itu jugayang ia inginkan selama ini. Cukup lama sama-sama menahan perasaanmasing-masing, akhirnya kini meluaplah persaan itu. Hari ini adalah hari dimanamereka berdua menjadi suami-istri yang sesungguhnya.

“Namoooh..Ahhhhh..”

“Yaaaah Gyuuuh..”
Suara Sunggyudan Woohyun  semakin keras terdengarmerdu ditelinga mereka masing-masing.
Mereka melupakanrencana kencan pertama setelah berbulan-bulan menikah, dan digantikan denganrencanan yang tidak pernah terduga oleh keduanya.


~~~ END~~

Tamat..Haahahahha.. Silahkan komen. Terimakasih.

4 komentar:

  1. Ffnya bagus chinguuu!>< aaa woogyu, aku cinta banget ama couple ini>< kalo bisa sering sering aja chingu bikin ff woogyu. Soalnya ff woogyu udah jarang banget:')

    BalasHapus
  2. Ff nya baguus, lucu bangeet >< terus bikin ff woogyu ya thorr terus sama my beloved designernya dilanjut okee (y) fighting!

    BalasHapus
  3. ff nya keren sumvahh maniss bangett
    aku suka deh tingkah Gyu yg lucu dan namo yg dewasa
    buat ff lgi thor fighting..!!!

    BalasHapus
  4. My woogyu. Couple vaforite. Thor buat woogyu true ya.

    BalasHapus