Kamis, 30 Juli 2015

Woogyu FF| My Beloved Designer| Part 9

Title:My Beloved Designer
Author:@hervialilly
Cast:    Kim Sunggyu               KimJaejong
            Nam Woohyun                        Jung Yunho
            Kim Myungsoo            MissA’s Fei
            Lee Sungyeol               Tasty’s Jung Soryong
Part:9
Rated:Aman.
Ahahhah..Halo reader.. Masih ada yang bau baca lanjutan ff ini kan yah? Ga ngambek gara2part 8 kemaren kan? Mana yang ngambek mana? Sini maju sini adepin Mimy.Ahahha.. Ayuklah capcus, kayanya udah pada kehausan ff ni tampang-tampangnya.
Enjoyyour reading, better leave comment after this.



“Yah.. Woohyun.. Nam Woohyun..”Sungguh suara ini terdengar sangat berbeda di telinga Woohyun.
“Nam Woohyun.. Bangunlah.. Kaukenapa?” Suara itu kembali mengusik pendengaran Woohyun. Ayolah tidakseharusnya ada yang mengganggu mereka berdua disaat seperti ini.
“Namoo.. Ya Tuhan apa aku salahmemberi obat? Namoo kau berkeringat dan..”
Sunggyu begitu panik melihatWoohyun yang terbaring di tempat tidur dengan keadaan seperti sekarang ini.Meskipun mata namja kekar itu terpejam namun bibirnya sesekali mengeluarkansuara-suara yang Sunggyu anggap aneh. Sunggyu mencoba mendekat dan mengamatiwajah Woohyun.
Ia menyentuh lengan Woohyun danmenggoncangkannya sedikit.
“Woohyun ah~~ Kau tak mendengarsuaraku? Bangunlah..” dan goncangan yang Sunggyu ciptakan kini mampu membuatmata Woohyun terbuka sedikit demi sedikit.
“Eeeuummm.. Hyung? Kau di sini?”Tanya Woohyun dengan heran.
“Iya, lima menit yang lalu akukembali ke sini dan kau masih tertidur. Kau tidak apa-apa? Tubuhmu berkeringat,dan.. Dan tadi aku seperti mendengar kau bergumam dalam tidur..”
“Mwooo? Akk.. Akuu? Ah! Ya Tuhan!Kau tidak mendengar aku mendes.. oh tidak maksudku mengigau yang aneh-aneh kanhyung?” Woohyun mencoba turun dari bednya dengan perasaan gugup. Bagaimana jikaSunggyu tahu bahwa ia baru saja memimpikan namja sipit itu dan apa yang merekalalukan dalam mimpi tersebut. Baiklah, semua hanya mimpi. Beberapa menit yanglalu, desahan atau apapun itu namanya sama sekali tidak ada di alam nyata.
“Kau memang tidak mengigau,tapi.. Ah! Aku tahu! Kau pasti mimpi buruk?! Ah sekarang aku tahu ternyata kaupenakut, bahkan mimpi siang bolong seperti inipun tubuhmu berkeringat.Aahahhah.. Dasar.” Sunggyu tertawa dan berlalu dari kamar Woohyun. Woohyunhanya terpaku melihat tubuh Sunggyu yang kian menjauh namun tiba-tiba kembalimendekat.
“Cepat kemari! Aku belikan kaumakanan.” Kata Sunggyu dengan bibir yang agak dimaju-majukan.
“Oh! Nde hyung..” Woohyunlangsung mengikuti arah pergerakan Sunggyu dari belakang.
“Tadaaaaa.. Lihatlah, bukankahsepertinya lezat?” Sunggyu mencoba memamerkan semua makanan yang ia tatasedemikian rapih dan menarik di atas meja makan.
“Untuk apa kau membeli makanansebanyak ini hyung?” Woohyun menatap heran dan seram pada makanan-makanantersebut. Bagaimana tidak seram, mereka hanya berdua saja sekarang tapi porsimakanan yang Sunggyu siapkan sangatlah berlebihan.
“Aku hanya ingin kau cepatsembuh, jadi aku membelikanmu banyak makanan. Euumm.. Baiklah, sejujurnya akubingung karena tidak tahu makanan apa yang kau suka..” Sunggyu menundukan wajahimutnya.
“Ya Tuhan.. baiklah, jja kitamakan.. Duduklah..” Sunggyu memutar tubuhnya untuk berjalan ke arah kursi disebrang Woohyun, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena ia merasakansentuhan di  pergelangan tangannya.
“Duduklah di sampingku, jangan didepanku..” Sunggyu mengerjapkan mata cantiknya.
“Kee.. Kenapa begitu?”
“Aku lebih suka kau berada disampingku. Jika kau di depanku, aku bisa melihat wajahmu tapi jarak kitaterlalu jauh karena meja ini besar.” Woohyun menuntun Sunggyu dan mendudukannyatepat di samping.
“Hah? Aku tidak mengerti,kenapa?” Sunggyu masih mencoba mencerna maksud dari perkataan Woohyun.
“Begini.. Seperti ini..” Woohyunmengaitkan jari-jari tangan kanannya dengan jari-jari tangan kiri Sunggyu. Jarimereka saling megisi satu sama lain.
Sungguh Sunggyu tidak bisamengontrol detak jatungnya. Walaupun hanya sekedar bertautan jari, namun mampumembuat tubuhnya melemas.
“Jika kau di depan sana, akutidak bisa menyentuh tanganmu..” Woohyun menatap wajah Sunggyu yang mulaimemerah.
“Ekheeemm!! Apa lukamu bisasembuh dalam hitungan hari Woohyun ah~~?” Sunggyu mencoba mengalihkanpembicaraan.
“Ku rasa memarnya akan segerahilang, kau tenang saja. Jika kau menghawatirkan bagaimana bentukku saatpembukaan butikmu, tentu aku sudah tampan seperti sedia kala hyung..” Woohyunmenjawil hidung mancung Sunggyu lalu mengedipkan salah satu matanya.
“Oh.. Syukurlah kalau begitu, akuhanya tidak mau aku rugi banyak karena mengontrakmu tapi kau babak belurseperti ini..”
“Maka dari itu kau harus rajinmerawatku 24 jam, jika itu terjadi maka kau adalah orang yang paling beruntungkarena selalu berada di sisi top model sepertiku hyung..” Sunggyu yang kesaldengan ocehan Woohyun langsung mengeratkan tautan tangan mereka sekuat tenagaagar pria berbibir tebal itu kesakitan karena tulang-tulang jari yang salingbertemu.
“Ya! Ya! Ya! Awww.. Appo..”
“Makanlah, lalu minum obat lagi.”
“Ani! Aku tidak mau minum obatitu! Aku langsung tertidur dan bermimpi yang tidak-tidak. Ani!” Woohyunfrustasi jika teringat mimpinya tadi.
“Woohyun ah.. Aku butuh model priaandrogini, apa kau punya teman yang bisa kau rekomendasikan
“Euummm..” Woohyun memutar-mutarbola matanya seperti sedang berpikir.
“Ayolah.. Aku tidak sempatberdiskusi denggan appaku karena kejadian pagi tadi.” Sunggyu menarik-narikujung baju Woohyun seperti anak kecil.
“Iya iya.. Besok ku kenalkan, kubawa langsung ke the Elegant House of Double S-mu hyung..” Androginiadalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalamkarakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan. Singkatnya, model priadapat berubah menjadi sosok wanita yang cantik dengan polesan make up dan gayabusana yang mendukung. Sebaliknya, model perempuan dengan karakter androgini akanberubah menjadi pria masulin tentunya dengan potongan rambut pendek.
Mengingat Woohyun adalah salah satu top modelKorea, tentu ia tahu betul bagaimana tipe model yang cocok untuk Sunggyu dankarakter busana yang diciptakan.
“Gumawo Woohyun..” Sunggyu bertepuk tangan pelansebagai ekspresi bahagianya.
“Tidak gratis! Kau harus membayarku karenamembantumu hyung..” Woohyun melahap makanan dengan sedidkit meringis karenarasa perih di bibirnya.
“Sudah ku duga! Kau selalu saja pamrihmembantuku!” Sunggyu mengurungkan niatnya melahap makanan yang baru saja iatata diatas sendok dengan bantuan garpu.
“Kau hanya perlu membayarnya dengan berhentimemanggil nama lengkapku, panggilah aku dengan sebutan yang lebih mesra lagihyung.. Euumm seperti aku memanggilmu dengan Gyupit ataupun tuan putri.. Yasemacam itulah.”
“Oh baiklah, ada banyak sekali panggilan mes-rauntukmu!” Sunggyu merubah intonasi ketika ia menyabutkan  kata mesra.
“Wuaah.. Jinja? Palli.. Palli.. Aku inginmendengarnya..”
“Pohon mesum, pohon gombal, player, dan nambabo!Mana yang paling mes-ra menurutmu huh?”
Woohyun melebarkan matanya, bagaimana bisakata-kata seperti itu disebut panggilan mesra.
“Hyuuuung.. Tidak usah sampai sejahat itu, kauini makin menggemaskan saja. Cukup panggil aku Namoo, atau chagi mungkin?Heum?”
“Baiklah jika kau memaksa..Eumm.. Namoo saja.Puas kau?” Sebenarnya bukan karena Woohyun memaksa, Sunggyu sempat beberapakali memanggil ‘Namoo’ tanpa Woohyun sadari. Walaupun tidak sesering yang lain,hal ini sudah cukup membuktikan bahwa Sunggyu sudah mulai ‘dekat’ dengannya.
~~~ ***~~~
“Apa Woohyun hyung baik-baik saja , hyung?” TanyaSungyeol ketika menyematkan jarum pentul pada kain yang menempel di manekin.
“Memarnya cukup parah, bibirnya sempatmengeluarkan darah Yeol, ku rasa Soryong hyung sedikit keterlaluan..” Sunggyumembetulkan posisi kacamatanya, kacamata minus dengan frame hitam itu membuatmatanya terkesan  sedikit besar jikadiperhatikan, sayangnya tak ada yang memperhatikan dan sadar akan hal itu.
“Yah! Itu wajar, aku bisa membayangkan bagaimanamarahnya Soryong-ssi ketika tau kalian berdua membohonginya..” Sungyeolmencabut jarum pentul yang sempat ia tancapkan, kemudian menyelipkannya dibibirmungilnya.
“Bukankah kau sendiri yang bilang bahwa semuanyaakan baik-baik saja, sekarang lihatlah!” Sunggyu mulai kesal pada sahabatnyaitu.
“Itu karena kecerobohanmu hyung, jika saj..”
“Ah sudahlah, sudah terlanjur terjadi..” Sunggyumemotong argumen Sungyeol dengan cepat. Memang semuanya sudah terjadi, maubagaimanapun sudah percuma. Bahkan Sunggyu tidak bisa membayangkan apa yangterjadi tiga bulan kedepan ketika Soryong kembali ke Korea.
“Kenapa kalian tidak menjadi kekasih sesungguhnyasaja?” Sunggyu menoleh pada Sungyeol yang berbicara dengan nada datar tanpamenatap Sunggyu sama sekali, ia lebih memilih menatap patung.
“Mwo? ‘kalian’? Nugu?” Sungyeol menghentikanaktifitasnya dan berjalan ke arah Sunggyu.
“Kau hyung, dan Woohyun hyung.. Ku rasa kaliancocok.”
“Tidak usah becanda Yeol!”
“Aku tidak bercanda hyung. Sudah beberapa kaliaku katakan bahwa kau cocok dengannya.. Pecayalah padaku.” Sungyeol memegangbahu Sunggyu dan mulai mendramatisir keadaan.
“Ani! Aku tidak mau mempercayai kata-katamu!Singkirkan tanganmu!” Sunggyu menghempaskan tangan Sungyeol dari bahunya.
“Aigooo.. Keras kepala sekali. Kau tidak lihatbagaimana perjuangannya padamu hyung? Pasti rasa sukanya padamu sangat besar.”
“Itu hanya kebetulan saja dia dipukul karenaaku.” Sunggyu keukeuh dengan pendapatnya.
“Tapi Woohyun hyung selalu berada di sisimu, akutau itu..” Sungyeol tidak mau kalah, ia bagaikan mareketing sebuah produk yangsedang mati-matian meyakinkan pelanggannya.
“Itu karena kami tetangga Yeol, oh jebaaaal~~”Sunggyu mulai frustasi menghadapi namja tinggi nan manis itu.
“Tapi dia juga selalu bersikap manis padamuhyung..”
“Ya Tuhan kau berisik sekali! Kau ibunya eoh?Atau dulu kau yang mengasuhnya? Sepertinya semua detail tentang Namoo kautahu.”
“Namoo? Kau kini memanggil Woohyun hyung dengan Namoo?Ahahha..” Sungyeol seperti mendapat angin segar.
“Yyy Ya!! Berhenti meledekku! Kami tidak sedekatitu!”
“Mwo? Bukankah aku tidak bilang kalian dekat? Apajangan-jangan kau memang sudah lebih ekheem dekat, dengan Nam-moo mu ituhyung?” Sungyeol menatap mata sipit Sunggyu dan mencoba mencari-cari kebenaran,nada bicaranya sengaja dibuat-buat agar Sunggyu bertambah gugup.
“Ani! Kk.. kami, ah terserah apa katamu Yeol!”Kali ini Sunggyu menyerah.
~~Kriing kriingg kriing~~
Sunggyu melihat layar ponselnya yang berdering diatas meja. Saat melihat nama yang tertera di sana ia tersenyum.
“Yeoboseyo noo..”
“Yak! Kau hutang sesuatu padaku!Cepat ke depan butikmu! Aku menunggumu di meja biasa! Cepaaaaatttt!! Tuut..Tuut.. Tuut..” Sunggyu memandang layar poselnya sambil menggaruk kepala.
“Ini, Fei noona..” Sunggyuberbicara kepada Sungyeol yang sedari tadi menatapnya.
“Aku pergi dulu sebentar, apa kaumau menitip sesuatu?” Sungyeol hanya menggeleng menjawab pertanyaan yangsebenarnya hanya basa-basi saja.
“Baiklah.. Sampai jumpa nantiYeol..” Ia segera melangkahkan kakinya ke arah pintu dan melesat menuju cafe disebrang butiknya.
Ia merapihkan jaket yang iakenakan setelah menemukan sosok noona yang baru saja menelponnya.
“Ekheem.. Noo-noona..” Sunggyu mendekati wanitacantik itu dengan ragu-ragu.
“Ini dia tersangka utama datang. Duduklah, akupunya banyak waktu untuk mendengarkanmu” Fei meletakan cangkir besar berisikanteh beraroma leci di atas meja.
“Tersangka? Aku? Wae?”
“Apa yang terjadi pada kalian bertiga? Kau,Soryong, dan Nam Woohyun?” Tanpa basa-basi wanita cantik itu langsungmemberondong Sunggyu dengan pertanyaan.
“Bagaimana Noona tahu?” Baiklah,  pertanyaan bodoh yang sering dilontarkandalam adegan-adegan film.
“Yah! Walaupun berita ini tidak sampai menyebardi kalangan media, tapi tidak untuk kalangan para model. Jika appamu bisamembungkam mulut-mulut jahil nitizen, tapi tidak untuk mulut jahil para modelsok papan atas itu. Ah aku kesal sekali pada mereka, ah ya Tuhan..” Feimengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan wajah agar mendapatkan sedikitangin, namun hasilnya nihil.
“Apa yang mereka katakan tentang kami?” Sunggyupenasaran dengan apa yang Fei katakan. Fei bisa sekesal ini menandakan memangada sesuatu yang mengusiknya.
“Mereka bilang kau dan Soryong resmi menjadikekasih, kamudian kau selingkuh dengan Woohyun, kemudian Soryong memukulWoohyun karena tidak terima! Kemudian.. Ah sudahlah. Berita macam apa itu!”Mulut Sunggyu terbuka lebar secara otomatis setelang mendengar cerita Fei yangcepat dan tanpa jeda.
“Jadi? Apa benar? Aku hanya ingin tahukebenarannya, tidak ada maksud lain Gyu..” Nada bicara Fei mulai melunakmelihat ekspresi wajah Sunggyu yang berubah menjadi agak murung.
“Ah.. Jika kau tidak mau bercerita padaku itutidak masalah Gyu, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sama sekali tidakkeberatan dengan apapun yang terjadi padamu dan Soryong. Jadi.. Kau tidak perlumerasa tidak enak padaku.. Eum? Aku tidak apa-apa.” Fei menggenggam tanganSunggyu dengan lembut.
“Bukan begitu noona, noona salah paham. Aku danSoryong hyung euumm.. Dia bukan kekasihku, dan Woohyun juga bukanselingkuhanku.. Jadi seperti ini sebenarnya..” Sunggyu mulai menceritakanbagaimana awal mula ‘drama’nya hingga akhirnya terjadilah insiden pemukulanitu. Fei dengan seksama mendengarkan cerita Sunggyu, sesekali ia menganggukankepalanya sebagai tanda ia mengerti maksud pembicaraan.
“Noona, maafkan aku karna tidak pernah bicarapadamu tentang perasaanku pada Soryong hyung dulu. Tapi sekarang.. Jinjasekarang perasaanku sudah ku kubur noona, aku berharap kaulah orang yang bisaberada di sisi Soryong hyung.” Sunggyu mencoba memastika Fei bahwa perasaannyapada Soryong sudah tak sebesar dulu, Mungkin karena terkikis oleh jarak selamaempat tahun membuat rasanya memudar dengan sendirinya, walaupun masih adadebaran-debaran ketika bersama Soryong namun itu hanya debaran gugup yangmenghilang beberapa menit kemudian.
“Apa ada orang lain yang menggantikan posisiSoryong?” tanya Fei penasaran.
“Ani noona.. Sungguh aku juga tidak tahubagaimana bisa dengan mudah aku memutuskan untuk menyudahi perasaanku. Akuhanya ingin sepertimu, kau mencintainya dengan merelakan dia bahagia. Aku jugaingin dia bahagia, jadi mungkin semua ini yang tebaik untu kami. Kami.. lebihbaik berteman.” Fei kembali mengeratkan genggamannya pada tangan Sunggyu.
“Kau sudah dewasa Gyu.. Hahahha.. Tidak kusangka. Baguslah, eum.. Anggap saja Soryong cinta monyetmu. Kau tak perlukhawatir tentang dia, Soryong biar aku saja yang atur. Sekarang kau hanya perlufokus dengan pekerjaanmu, arraseo?”
Sunggyu tersenyum melihat wajah cantik Fei, iasungguh beruntung selalu dikelilingi orang-orang baik dan tulus.
~~~ *** ~~~
Myungsoo tertawa sambil memegangi perutnya.Woohyun yakin Myungsoo sudah mendengar berita tentangnya. Walaupun priaberbibir tipis tersebut tidak menunjukan kekawatiran di wajahnya, namun bisadipastikan bahwa ia sebenarnya sangat peduli terhadap Woohyun.
“Hahaha.. Lihatlah wajahmu! Kau tidak bisabertingakah dengan wajah seperti itu hyung.. Ahahah..”
Woohyun melirik Myungsoo sekilas kemudian kembalifokus ke layar televisi.
“Yah! Kau tidak seru sekali, kenapa hanya diamtidak meladeni ucapanku?” Tubuh Woohyun terhuyung karena mendapat sikutan dariteman apartemenya itu.
“Aiiis jinja! Kau berisik sekali. Aku sedangmenunggu susterku. Ku katakan padamu Myungsoo..”
“Panggil aku L!” Myungsoo langsung memotongucapan Woohyun ketika memanggil pria itu dengan nama aslinya.
“Dengarkan aku Myungsoo jika..”
“Panggil aku L!” Myungsoo kembali mengulangiucapannya. Memang Woohyun satu-satunya orang yang tidak pernah memanggilMyungsoo dengan nama panggungnya. Menurut Woohyun nama panggung itu sama sekalitidak enak diucapkan dan terlalu tanggung, itu sebabnya ia lebih senangmemanggil nama asli Myungsoo.
“Tapi kau harus janji dulu menuruti permintaanku!Maka aku akan memanggil namamu itu, tapi untuk kali ini saja.” Myungsoomenganggukan kapalanya dengan tangan yang dilipat di dada dan mata yangterpejam.
“L ah~~ Ya Tuhan aneh sekali namanya. Baiklah, Lgoon.. Dengarkan permintaanku, jika nanti susterku datang maka kau harus cepatenyak dari sini! Jangan mengganggu waktuku dengannya. Mungkin sebentar lagi diadatang..” Woohyun mengacung-acungkan jari terlunjuknya seperti orang tua yangsedang memarahi anaknya yang nakal.
“Kau sekarang mengencani suster? Daebaakkkk!! Kauplayer nomor satu hyung!” Myunsoo bertepuk tangan sambil menggelangkankepalanya.
“Ah cereweeet kau! Tidak udah banyak komentar,cukup turuti saja! Jika aku memberimu kode maka kau harus segera pergi dantidak usah mengulur-ulur waktu, arra?”
“Baiklah.. lagipula aku ada janji. Tidak kaumintapun aku akan pergi weeek!!” Myungsoo langsung melesat ke arah dapur untukmengambil minuman stelah ia berhasil menjulurkan lidahnya yang sexy.
“Yak! Kurang ajar kau kemari!!”
~~Tingtong.. Tingtong~
Woohyun mencoba mengejar Myungsoo dan langkahnyaterhenti seketika saat  ia mendengarsuara bel.
“Myungsoo.. Ah! L! L! Cepat bukakan pintu!Palli.. Paliwaaaa” Woohyun berbaring di sofa kemudian menutupi sebagiantubuhnya dengan selimuta yang entah ia dapat dari mana.
~~Tingtong.. Tingtong~
“Apa itu sustermu? Yah! Kau sedang berakting?Dasar labil!” Myungsoo yang menyembulkan kepalanya dari arah dapur menatap anehWoohyun.
“Cepat! Kau ini!” Woohyun semakin kesal karenaMnyungsoo tak kunjung keluar dari dapur.
“Tak-tikmu sungguh kampungan! Aku penasaranseperti apa calon korbanmu ini sampai kau berbuat seaneh ini”
“Heh? Calon korban? Ah cepatlahh!! Buka ayobuka!!” Myungsoo memang baru pertama kali melihat Woohyun bertingkah aneh untukmendapatkan perhatian seseorang. Selama ini Woohyun dengan mudah mendapatkansiapa saja yang ia inginkan untuk dikencani tanpa harus bersusah payah ataubermodus-modus ria.
Cekleekk~~
“Kenapa lama sekali membuka pintu? Kau mau akukesemutan di luar?” Sunggyu langsung masuk ke dalam dan dengan sengajamembenturkan bahunya dengan bahu Myungsoo sebagai tanda protesnya.
“Jadi ini suster yang ditunggu-tunggu? Pantassaja..” Myungsoo berbicara pada dirinya sendiri lalu kembali menutup daun pintudan segera menyusul Sunggyu. Ia penasaran apalagi yang akan Woohyun lakukan setelahsusternya datang.
“Namoo ah~~ Aku sedikit telat.  Mian.. Eum? Apa dia tertidur?” Sunggyubertanya kepada Myungsoo yang kini sudah ada di belakangnya.
“Hah? Seepp.. Sepertinya tertidur hyung, aku jugatidak tahu..” Myungsoo yang takut salah bicara hanya dapat mengikuti nalurinyauntuk bersikap bodoh.
“Apa dia sudah makan?”
“Molla hyung, aku baru sampai dan kini aku harussegera pergi lagi. Aku titipkan dia padamu.” Myungsoo mengenakan jaketnya danmengambil kunci mobilnya.
“Kau, berhati-hatilah hyung. Jaga dirimubaik-baik nde, aku pergi anyeoooong..”
Blaaam..
“Bukankah aku yang harusnya berkata hati-hatipadanya, ck! Anak aneh..” Sunggyu memandang pintu yang kini sudah tertutup,kemudian ia melangkahnkan kakinya agar lebih dekat dengan sofa di depantekevisi itu.
Ia mencondongkan tubuhnya agar dapat melihatwajah tampan pria yang kini sedang berbaring dengan mata yang tertutup. Namjamanis itu tersenyum tipis, tangannya reflek menyibak pelan rambut Woohyun.
“Rambutmu terlalu panjang..”
kini tangannya berganti menyetuh pipi Woohyunyang memar kebiruan. Walaupun pada awalnya ia sedikit ragu, namun akhirnya iakeberaniannya terkumpul, toh Woohyun sedang tidur pikirnya.
“Pasti masih sakit sekali.. Mian..” Sunggyumengelus pipi itu. Demi Tuhan Woohyun kini sedang mati-matian menahan gelinyaakibat tangan Sunggyu. Akting tidurnya harus berhasil! Harus!
Cup!
Cuuuppp!!
Sunggyu mencium pipi Woohyun. Bukan hanya satukali, tapi sampai dua kali. Dan ciuman yang terakhir cukup lama, walaupun hanyadi pipi namun Sunggyu memejamkan matanya mengikuti naluri. Pipinya memerahseperti tomat matang, jantungnya berpacu hebat seiring aliran darah yang seolahmembawa keasarannya entah kemana. Woohyun yang sedari tadi berakting semaksimalmungkin mencoba membuka matanya hati-hati, ia ingin memastikan bahwa orang yangkini sedang menciumnya adalah benar-benar Kim Sunggyu.
Woohyun tersenyum puas, hatinya bersorak melihatSunggyu. Rasanya ia ingin bangkit dan memeluk Sunggyu yang telah lancangmencuri ciumannya.
Woohyun reflek memejamkan matanya kembali ketikamerasakn pergerakan dari Sunggyu, kini Sunggyu sudah menjauhkan bibirnya daripipi Woohyun. Namja sipit gendut itu memegangi pipinya sendiri dengan keduatangannya.
“Aku sudah gila.. Aigooo..”
~~ TBC ~~~
Puas? Puas? Puas? Ahahhaha.. Tuh udah panjang tuh. Reader ni pada gimanasih, giliran dikasih seuprit responnya langsung cepet banget elaaah,kemaren-kemaren pada kemana aje pas dikasih yang panjang-panjang(?). Ahahahha..Cuws komen yah! Pokoknya beneran kutilan lah itu yang pada baca tapi ga komen..hahahah.. Sekali lagi mohon maaf lahir batin(?) kalo masih banyak typo, masihbanyak kurang di sana-sini, ya sekedar mengingatkan ini ff debut.. Ekekkengeles ceritanya. Komen! Wajib!
Gumawomy beloved reader.. *Bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar